Jakarta-Bupati Nabire 1999-2009, Drs. Anselmus Petrus Youw atau lebih dikenal AP Youw mengatakan, kelahiran Provinsi Papua Tengah merupakan berkat perjuangan selama 21 tahun.
“Ada yang bilang Provinsi Papua Tengah diberikan, bukan begitu ya tapi diperjuangkan selama 21 tahun. Mulai 2001 dan baru direalusasikan tahun 2022,” jelas AP Youw ketika dihubungi lewat telepon dari Jakarta, Sabtu (30/7/2022).
AP Youw mengatakan, sebenarnya Provinsi Irian Jaya Tengah (Irjateng) telah memiliki dasar hukum berupa UU Nomor 45 Tahun 1999, tetapi karena berbagai persoalan Provinsi Irian Jaya Tengah tidak bisa lahir dan baru tahun 2022 ini berhasil melahirkan Provinsi Papua Tengah.
Berdasarkan UU Nomor 45 Tahun 1999, Provinsi Irian Jaya dimekarkan menjadi tiga provinsi, yakni Irian Jaya (induk), provinsi baru Irian Jaya Tengah (Irjateng) dan Irian Jaya Barat (Irjabar). Hanya saja, ketika keluarnya Inpres Nomor 1 Tahun 2003 mengenai percepatan pemekaran Irjateng dan Irjabar, hanya Irjabar yang berhasil eksis dan sekarang dikenal sebagai Provinsi Papua Barat.
Menurut AP Youw, kalau melihat perjuangan panjang untuk Provinsi Papua Tengah, mungkin lebih tepat kalau dinamai Papua Tengah Perjuangan. “Mungkin lebih tepat, Papua Tengah Perjuangan, karena kami berjuang sangat lama,” jelas mantan Bupati Nabire dua periode ini.
Keberadaan Provinsi Papua Tengah ini mengacu kepada UU Nomor 14 Tahun 2022 tertanggal 25 Juli 2022. Selain itu, Provinsi Pegunungan diatur dengan UU Nomor 15 Tahun 2022 dan Provinsi Papua Selatan dengan UU Nomor 16 Tahun 2022.
Menurut AP Youw, dengan adanya Provinsi Papua Tengah sangat disyukuri dan hal ini merupakan berkat bagi orang Papua. “Kita harus syukuri, karena setelah lama diperjuangkan akhirnya pemerintah pusat bisa melahirkan UU. Ini lewat perjuangan bertahun-tahun. Apalagi, sesuai keinginan lama, provinsi ini beribukota Di Nabire,” jelas AP Youw yang dikenal sebagai Tokoh Pemekaran di Papua Tengah.
Dia mengharapkan, agar provinsi baru ini bisa membawa kesejahteraan dan mempercepat pembangunan di Papua Tengah. Pembangunan ke depan harus diubah untuk memberikan peluang bagi orang asli Papua.
“Persolan di Papua ini masalah kesejahteraan. Kita harap dengan memberikan peluang kepada orang asli akan mempercepat kesejahteraan yang diharapkan,” katanya.
Sebab, katanya, pemekaran ini untuk orang Papua, yang diperlukan untuk menjawab persoalan kesejahteraan bagi orang asli.
“Ini yang sangat diharapkan, sehingga apa yang diharapkan bisa dicapai untuk kemajuan masyarakat,” katanya.
Menyinggung mengenai penjabat Gubernur Papua Tengah, AP Youw mengatakan, kewenangan itu berada di pemerintah pusat, sehingga siapapun yang dipilih tentu melewati berbagai pertimbangan.
“Kalau mau kasih masukan boleh saja, tapi kita harapkan yang terbaik dari pemerintah pusat,” jelasnya.
Dia mengatakan, yang paling penting bagaimana menyiapkan berbagai hal, seperti menghadapi Pemilu 2024 sebagai provinsi baru.
“Kita harap semua mengikuti berbagai aturan yang ada, sehingga provinsi baru ini bisa segera berjalan baik,” tuturnya.(den)