SHNet, JAKARTA – PT Berkah Beton Sadaya Tbk (kode saham “BEBS”) mampu konsisten dalam meningkatkan keuntungan bersih dan konsisten membukukan kenaikan laba triple digit Year on Year (YoY).
Pada laporan keuangan 31 Maret 2022, Perusahaan yang bergerak dalam industri konstruksi terintegrasi ini mencatatkan laba bersih sebesar Rp 42,7 miliar atau naik 103% dibanding 31 Maret 2021.
Peningkatan penjualan BEBS di bulan Maret 2022 dipengaruhi oleh kinerja perseroan secara YoY berhasil meningkatkan penjualan sebesar 91% atau menjadi sebesar 185,7 miliar.
Laba kotor BEBS juga mengalami peningkatan sebesar 96% menjadi sebesar sebesar 58,7 miliar yang sebelumnya 29,9 miliar di Maret 2021.
BEBS juga mencatat kenaikan laba sebelum pajak yang terus meroket. Laba sebelum pajak meningkat menjadi sebesar Rp 54,7 miliar atau 101% dibandingkan Maret 2021 sebesar Rp 27,2 miliar.
Di Maret 2022, Aset BEBS juga mengalami kenaikan dibanding Desember 2021 sebesar 10% atau Rp 70,2 miliar sehingga menjadi Rp 798,9 miliar di Maret 2022.
Kas dan setara kas mengalami kenaikan sebesar 56% sehingga menjadi Rp 40,9 miliar di Maret 2022 dibanding Desember 2021 sebesar Rp 26, 3 miliar.
Direktur Utama BEBS, Hasan Muldhani optimis pertumbuhan pendapatan yang signifikan di tahun 2022, mengingat awal bulan Januari 2022 BEBS melakukan akuisisi Perusahaan kontraktor yang otomatis material seperti batu dan pasir serta produk turunan seperti beton dan precast yang dimiliki Perusahaan akan terpakai oleh kontraktor sendiri sehingga marjin laba lebih baik.
“Kami optimistis terus mencapai pertumbuhan triple digit selaras dengan ikut serta kami dalam proyek-proyek infrastruktur baik sebagai supplier maupun kontraktor,” kata Hasan.
Hasan juga mengatakan, dengan keuntungan dan pertumbuhan cadangan kas yang signifikan, BEBS siap untuk melakukan ekspansi dan menjaga pertumbuhan triple digit untuk tahun-tahun berikutnya. “Pertumbuhan keuntungan ini akan memberikan benefit bagi seluruh stakeholder, khususnya penerimaan Pemerintah dan deviden bagi pemegang saham,” lanjut Hasan.
Di Indonesia, awal tahun 2022 tampak perbaikan ekonomi yang ditandai dengan perkembangan pesat pertumbuhan mencapai 5,2%. Dalam hal ini tampak pemerintah berkomitmen dalam menjaga pemulihan ekonomi baik dari sisi supply dan demand.
Sedangkan pada sektor saham konstruksi, para analis memprediksi dapat tumbuh dengan didukungnya proyek pembangunan infrastruktur yang dibiayai oleh pemerintah maupun swasta. (Nonnie Rering)