27 March 2023
HomeBeritaBerbeda dengan IDI, PDSI Apresiasi Kritikan Dokter Tony

Berbeda dengan IDI, PDSI Apresiasi Kritikan Dokter Tony

Jakarta– Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia mengapresiasi kritik terhadap kondisi Kedokteran Indonesia yang belakangan mendapat sorotan berbagai pihak termasuk media massa mainstream, Singapore Straits Times, 30 Desember 2022. Hal ini berbeda dengan IDI yang justru meminta Singapore memberikan sanksi kepada Dorkter Tony.

“Dr. Tony Setiobudi telah berhasil mengungkap persoalan-persoalan besar dalam dunia kesehatan nasional,” ujar Dr. Jajang Edi Prayitno, MHA dalam surat tertanggal 27 Februari 2023 tertuju kepada President of Singapore Medical Association, Dr. Tan Yia Swam.

Dalam surat bernomor 01/PP-PDSI/II/2023, Dr. Jajang Edi Prayitno, mengatakan kritik Dr. Tony Setiobudi, sebagai anggota Singapore Orthopaedic Association, juga telah menyampaikan langsung kritiknya di hadapan Menteri Kesehatan, setelah konten youtubenya viral di kalangan masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih dan berharap Dr. Tony Setiobudi melanjutkan kritisismenya di sosial media yang telah mentriger efek domino positif menuju transformasi sistem kesehatan Indonesia yang lebih fair, adil dan tidak diskriminatif,” tegas Dr. Jajang Edi Prayitno.

Dalam surat yang beredar di media sosial, Senin (27/2), PDSI juga berharap kerjasama yang baik dengan Singapore Medical Association menuju perbaikan sistem kesehatan ASEAN

“Terima kasih atas dukungan Singapore Medical Association kepada kami selama ini, kita akan terus berkomunikasi,” ujarnya.

Sebelumnya, IDI bersurat kepada Singapore Medical Council (SMA) yang diperoleh redaksi karena beredar di grup media sosial pada Senin (27/2/2023).

Sesuai surat IDI yang beredar di beberapa grup media sosial, Surat IDI itu diteken Ketua Umum IDI Mohammad Adib Khumaidi , MD tertanggal 4 Januari 2023., dengan Nomor: 2341.PB/0000.SMA/01/2023, yang ditujukan kepada Presiden SMA Dr. Tan Yia Swam.

Surat itu, antara lain, menganggap Dokter Tony melakukan fitnah kepada organisasi medis Indonesia dan mencampuri kebijakan kesehatan Indonesia.

Untuk itu, IDI meminta agar Dokter Tony diberikan ganjaran. Namun, IDI juga terbuka untuk berdialog dengan SMA dan Dokter Tony.

Dokter Tony pernah menyoroti adanya organisasi profesi kedokteran Indonesia yang menghalangi upaya pemerintah Indonesia memperbaiki sistem kesehatan di Indonesia.

Selain itu, Dokter Tony juga sangat kritis terhadap sistem kesehatan di Indonesia. Apalagi, sorotan ini mendapay publikasi dari media ternama Singapore The Strait Times.

Di kesempatan lain, Dokter Tony juga menyoroti diskriminasi ysng terjadi karena ada organisasi yang sangat berkuasa untuk menentukan siapa yang boleh praktik dan siapa tidak boleh.(den)

ARTIKEL TERKAIT

5 COMMENTS

  1. Yah idi itu memang kayak mafia.. mempersulit izin praktek yah ahirnya UUD jg.. pemerintah hrs bikin jg organisasi tandingan idi sebagai saingannya. Agar kesehatan masyarakat kita makin baik.. Kritik tsb hrs jd masukan pemerintah agar kedepannya lbh baik..

  2. Dokter2 yg vokal bercuit soal kopit pun mau dibungkam dan/atau didoktrinasi. Sekarang terbukti kan bahwa kopit memang pLandemi

  3. Tatanan dunia kesehatan Indonesia memang GAK SEHAT..harus direformasi. IDI banyak digerogoti oknum² dokter yg kurang fair, kurang akuntabel, kurang terbuka, kurang empati dan kurang² lainnya. Banyak kurang nya dan terkesan powerfull.

  4. Saya setuju, harus ada kerja sama yg baik dengan pemerintah, misalnya layanan BPJS kesehatan, dikisaran ponakan saya tutup usia karena ponakan saya Makai BPJS sudah 4 hari, jadi disuruh pulang sama rumah sakit, padahal ponakan saya masi perlu perawatan intensif dari pihak rumah sakit, pas mau di rujuk oleh keluarga ke Medan, belum sempat di bawa, meninggal di rumah sakit itu, tolong di perhatikan pengguna BPJS. Mks

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU