30 April 2025
HomeBeritaChina Melonggarkan Kebijakan Covid-19 yang Ketat

China Melonggarkan Kebijakan Covid-19 yang Ketat

SHNet, Jakarta – China telah mengumumkan beberapa perubahan signifikan tentang cara menangani wabah Covid-19. Penguncian ketat yang memengaruhi seluruh komunitas tidak akan lagi diterapkan, sementara mereka yang tiba di negara itu tidak akan dikarantina, Komisi Kesehatan Nasional China (NHC) mengumumkan pada hari Selasa.

Virus di balik penyakit Covid-19 menjadi semakin “kurang patogen,” kata NHC dalam sebuah pernyataan yang menjelaskan keputusan untuk menurunkannya dari infeksi yang membutuhkan “langkah-langkah kontrol level A” menjadi yang menuntut respons “level B” yang tidak terlalu ketat .

“Meskipun jumlah orang yang terinfeksi besar, patogenisitas [Covid-19] telah menurun secara signifikan dibandingkan dengan tahap awal [pandemi], dan penyakit yang dihasilkan secara bertahap akan berkembang menjadi penyakit menular pernapasan biasa,” kata NHC.

Klasifikasi baru akan berlaku pada 8 Januari 2023, kata pernyataan itu. Di bawah aturan baru, mereka yang terinfeksi Covid-19 tidak lagi dikenai “isolasi”, dan kontak dekat mereka tidak akan diidentifikasi, kata NHC.

Dilansir RT, orang-orang yang datang ke China masih perlu melakukan tes Covid-19 48 jam sebelum berangkat ke negara itu tetapi tidak perlu melakukan tes lagi pada saat kedatangan, kata pernyataan itu, menambahkan bahwa karantina untuk pendatang baru “dibatalkan”.

Menurunkan tingkat respons Covid-19 juga berarti otoritas daerah tidak akan dapat mengunci seluruh komunitas jika terjadi wabah.

Serangkaian tindakan baru yang diperkenalkan China untuk memerangi Covid-19 akan fokus pada vaksinasi dan melindungi mereka yang berusia 65 tahun atau lebih. Otoritas kesehatan di seluruh negeri juga diminta untuk menimbun obat-obatan yang diperlukan dan menyiapkan tempat tidur rumah sakit untuk dapat merawat pasien Covid-19 bila diperlukan.

China telah mengejar apa yang disebut kebijakan ‘nol-Covid’ dengan penguncian ketat dan pengujian luas sejak wabah pertama patogen di kota Wuhan pada akhir 2019. Beijing secara signifikan melonggarkan pembatasan awal Desember, yang memicu lonjakan angka infeksi baru.

Bloomberg mengklaim minggu lalu bahwa hingga 248 juta orang, atau hampir 18% dari total populasi China, terinfeksi Covid-19 pada bulan Desember saja. NHC secara resmi mengklaim hanya 14.285 infeksi minggu lalu, bersama dengan tujuh kematian. (Ina)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU