SHNet, Jakarta– Bagi wisatawan baik wisatawan nusantara (Wisnus) maupun wisatawan mancanegara (Wisman), Labuan Bajo merupakan destinasi wisata yang paling diminati untuk dikunjungi.
Labuan Bajo telah ditetapkan oleh pemerintah sebagai salah satu destinasi wisata super prioritas yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tak hanya Labuan Bajo, NTT yang dijuluki Flobamorata ini juga memiliki banyak destinasi wisata yang unik dan indah. “NTT nggak hanya Labuan Bajo, tapi banyak destinasi wisata yang unik dan indah yang patut dikunjungi oleh wisatawan baik wisatawan nusantara maupun wisatawan mancanegara,” ujar Ketua Badan Promosi Pariwisata NTT Rocky Pekujawang dalam Sales Mission Pariwisata NTT di Hotel Borobudur Jakarta, Jumat (12/11).
Rocky memaparkan, NTT memiliki Kampung Adat Wae Rebo yang telah ditetapkan oleh UNESCO, kapal phinisi yang terbuat dari kayu menanti wisatawan yang berkunjung ke Flores dan Alor. Kapal phinisi ini mengitari Teluk Labuan Bajo hingga Raja Ampat, pink beach dan komodo.
Selain itu ada gurun pasir di Timor, gugusan pulau di Rote, Green Canyon di Sabu, keindahan bawah laut dan spot diving di malam hari ada di Alor, danau tiga warna Kelimutu, ritual Samana Santa, atraksi pasola di Sumba serta telapak kaki gajahmada di Sabu.
“Sumba punya resort terbaik di dunia. NTT memiliki banyak obyek wisata dan punya cerita. Story’ telling sedang digalakkan, karena setiap daerah punya cerita,” ujarnya.
Selain di Jakarta, Sales Mission Pariwisata NTT jika telah dilaksanakan di Bali dan Bandung.
“Sales mission ini diawali dari Bali dan akan berlangsung di 3 kota. Di Bali dilaksanakan pada Senin, 8 november 2021 lalu di Kartika Plaza Hotel, dilanjutkan ke Bandung di Crown Plaza pada 10 November sekarang di Jakarta pada 12 November di Hotel Borobudur,” papar Rocky.
Ia menjelaskan, Sales Mission ini bertujuan memperkenalkan dan mendekatkan lagi potensi pariwisata NTT. Bahwa Provinsi kepulauan ini memang salah satu provinsi yang exotic dengan segudang keindahannya
Sales Mission ini selain memperkenalkan berbagai produk wisata di NTT juga mengajak masyarakat di tiga kota tersebut terutama Bali untuk berkunjung ke NTT
NTT memang sejak kepemimpinan Gubernur Victor Bungtilu Laiskodat saat ini terus berjuang agar pariwisata di daerah ini berkembang. Bahkan tak tanggung-tanggung pariwisata dinobatkan sebagai sector ‘prime mover’ bagi perkembangan perkekonomian NTT.
Sales Mission ini sejalan dengan tekad dan kebijakan Gubernur NTT untuk terus mengembangkan pariwisata dimana promosi menjadi salah satu bidang yang penting.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik NTT, wisatawan mancanega yang berkunjung ke NTT selama tahun 2019 berjumlah 112.806. Memang terjadi penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang mencapai 123.686 orang.
Sementara wisatawan domestic yang mengunjungi NTT selama tahun 2019 berjumlah 456.461 orang. .Jika dibandingkan dengan tahun 2018 maka juga terjadi penurunan karena wisatawan domestik yang mengunjungi NTT selama tahun 2018 sejumlah 682.777 orang.
Karena itu menurut Rocky, Sales Mission ini menjadi penting selain mengajak wisatawan untuk berkunjung ke NTT, juga berpromosi tapi yang jauh lebih penting dari itu adalah memastikan bahwa para tour operator memasukan NTT dalam program atau paket tour yang ditawarkan kepada wisatawan baik domestic maupun mancanegara. “Kami juga akan menyelenggarakan famtrip untuk media dan tour operator dalam waktu dekat,” tuturnya.
Sementara itu tempat terpisah, Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. Drs. Zeth Sony Libing, M.Si mengapresiasi dan mendukung kegiatan Sales Mission yang dilakukan BPPD NTT.
“Pemerintah Provinsi NTT mengapresiasi dan mendukung sepenuhnya kegiatan yang dilakukan Badan Promosi Pariwisata NTT. Ini adalah salah satu cara untuk promosi dan kita dukung untuk dilakukan event semacam ini baik untuk kalangan domestik maupun mancanegara,” tegas Sonny. (Stevani Elisabeth)