25 January 2025
HomeBeritaPariwisataKolaborasi Kunci Sukses Membangun Desa Wisata

Kolaborasi Kunci Sukses Membangun Desa Wisata

SHNet, Jakarta- Desa wisata menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi di Indonesia. Oleh sebab itu, gerakan membangun desa wisata tidak bisa dilakukan sendiri.

“Gerakan membangun desa wisata tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan bersama-sama termasuk melibatkan masyarakat desa,” ujar Direktur Tata Kelola Destinasi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Indra Ni Tua dalam webinar Desa Wisata: Peluang dan Tantangan yang diselenggarakan oleh Sinar Harapan.net, Kamis (11/11).

Webinar Desa Wisata: Peluang dan Tantangan yang diselenggarakan Sinar Harapan.net (Ist)

Menurutnya, desa wisata adalah kawasan yang memiliki potensi dan keunikan daya tarik wisata yang khas yaitu merasakan pengalaman keunikan kehidupan dan tradisi masyarakat di perdesaan dengan segala potensinya.

Kriterianya desa wisata antara lain, memiliki potensi daya tarik wisata, memiliki komunitas masyarakat, memiliki kelembagaan pengelolaan serta peluang pengembangan pasar wisatawan.

Webinar Desa Wisata : Peluang dan Tantangan yang diselenggarakan Sinar Harapan.net. (Ist)

Indra menambahkan, pengembangan desa wisata berdampak pada perekonomian dimana 0,06% memberikan kontribusi bagi PDB, 0,03% meningkatkan pendapatan rumah tangga serta membuka lapangan pekerjaan.

“Masyarakat di desa wisata akan memperoleh pendapatan sekunder dan tersier. Mereka tetap bisa melakukan pekerjaan utamanya seperti bertani dan sebagainya,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Desa Wisata (ASIDEWI) Andi Yuwono mengatakan, membangun desa wisata tidak bisa dilakukan sendiri. “Sinergi dan kolaborasi yang apik menjadi kunci membangun desa wisata,” ujarnya.

ASIDEWI juga melakukan kolaborasi dengan Kemenparekraf untuk menyelenggarakan Anugerah Desa Wisata. Tercatat ada 1831 yang mengikuti kurasi. Dari jumlah tersebut, terpilih 100 desa wisata kemudian dikerucutkan menjadi 50 desa wisata.

Desa wisata yang masuk dalam 50 desa terbaik Anugrah Desa Wisata ini dikunjungi oleh tim juri dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno. Hingga Kamis, sudah ada 44 desa wisata yang dikunjungi.

Selain itu ASIDEWI telah bekerja sama dengan Kemenparekraf untuk melakukan pendampingan dan pelatihan ke desa-desa wisata di seluruh Indonesia. Hal tersebut dilakukan dengan harapan target 244 desa wisata mandiri bisa tercapai pada tahun 2024.

ASIDEWI juga melakukan kolaborasi dengan beberapa perguruan tinggi lewat program Kampus Merdeka Belajar.

Menurutnya, mengembangkan desa wisata bukan hanya membangun tempat dan obyek, tetapi membangun sumber daya manusia (SDM). Selain itu, membangun ekosistem yang ada diperdesaan, sehingga desa wisata menjadi tujuan yang menarik.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno saat berkunjung ke Desa Wisata Serang, Blitar. (Ist)

Kepala Desa Serang Dwi Handoko mengakui sejak dilaunching sebagai desa wisata pada tahun 2014, baru dikunjungi oleh Menparekraf pada 16 Oktober 2021. “Bahkan mas menteri sempat bermalam di Desa Serang dan tinggal di homestay. Ini merupakan momentum bagi kami untuk naik kelas,” ujarnya.

Desa Wisata Serang merupakan salah satu desa wisata di Blitar, Jawa Timur yang masuk dalam 50 desa wisata terbaik di Indonesia.

Pada kesempatan tersebut, Handoko juga membagikan kiat-kiat membangun desa wisata. Menurutnya, membangun desa wisata harus dengan perencanaan yang terukur, berkolaborasi dengan pemerintah desa untuk membangun mimpi bersama, melibatkan masyarakat desa khususnya para pemuda dan perempuan desa. Serta mampu beradaptasi dengan konsep-konsep pemikiran. (Stevani Elisabeth)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU