Jakarta-Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan (UPH) Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, A.PAR., M.M., CHE mengatakan, jalur rempah yang sedang dikembangkan pemerintah sangat berpotensi dikembangkan sebagai pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Namun, untuk mencapai itu membutuhkan dukungan, keterlibatan dan komitmen dari pemangku kepentingan pariwisata.
Hal itu disampaikan ketika menjadi narasumber dalam Webinar Nasional “Jalur Rempah, Jalan Kebudayaan Menuju Sustainable Living”, Selasa (15/02/2022).
Webinar ini dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno dan diikuti 700 lebih peserta dari luar dan dalam negeri. Kegiatan ini diselenggarakan Archipelago Solidarity Foundation, Sinar Harapan.Net, Kemendikbudristek bersama dengan Universitas Pattimura, Universitas Islam Negeri Ambon, UKI Maluku, Politeknik Negeri Ambon, Institut Agama Kristen Protestan Negeri.
Menurut Prof Diena, jalur rempah memiliki kekuatan atau peluang yang sangat besar, karena memiliki nilai sejarah yang tak ternilai. Selain itu, wisatawan dunia menjadikan tourism heritage sebagai salah satu pilihan berwisata. Peluang lain, katanya, Indonesia sedang giat mengembangkan destinasi wisata baru dengan konsep berkelanjutan.
Hanya saja, katanya, ada tiga tantangan utama untuk menjadikan jalur rempah sebagai pariwisata berkelanjutan, yakni membutuhkan komitmen pemerintah sebagai regulator serta membutuhkan kesadaran (awareness) dan minat generasi muda terhadap jalur rempah. Tantangan lain, katanya, tentu membutuhkan pendanaan dan investasi yang besar untuk mengembangkan jalur rempah sebagai destinasi wisata.
Guru Besar Pariwisata ini mengatakan, kunci utama kesuksesan pengembangan pariwisata berkelanjutan sangat ditentukan adanya visi, tujuan dan manajemen destinasi yang baik. Selain itu, katanya, membutuhkan keterlibatan dan komitmen pemangku kepentingan, inovasi produk pariwisata, dukungan dari sector lain serta pembiayaan dan investasi yang memadai.
Untuk mengembangan jalur rempah di Maluku, jelas Diena, sangat bagus heritage tourism, story telling, marine tourism (wisata bahari) dan mengembangkan sebagai MICE (meeting, incentive, convention dan exhibition).
Dukungan Menparekraf
Sebelumnya, dalam kegiatan Webinar yang sama, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan mendukung pengembangan potensi Jalur Rempah yang merupakan jalur legendaris yang menghubungkan dunia barat dan timur.
“Jalur rempah memiliki potensi besar bagi pariwisata Indonesia untuk digali dan dikembangkan. Potensi Jalur Rempah tidak kalah dengan jalur sutra China yang sudah mendunia,” jelas Menparekraf Sandiaga Uno.
Menurut Menteri Sandiaga yang juga tokoh dari kawasan Timur Indonesia ini, bagi Indonesia, jalur rempah memiliki potensi yang dapat digali dan dikembangkan, yakniwisata sejarah (susur), kulinur, wellnes, Dia mengatakan, pemerintah mendorong spice of the world untuk mendorong agar kuliner hadir di manca negara dan memberi nilai tambah bagi Indonesia.
Sandiaga mengharapkan semua pihak berkolaborasi untuk mengembangkan pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis rempah untuk mengembangkan ekonomi dan media aktualisasi untuk warisan budaya.(den)