SHNet, Moskow-Dalam rangka memperat hubungan persahabatan antar Indonesia-Belarus melalui pertukaran budaya serta pembelajaran Bahasa Indonesia di kalangan mahasiswa Belarus, KBRI Moskow bekerja sama dengan Minsk State Linguistic University (MSLU) rintis pendirian Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia.
“Pendirian Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia di MSLU diharapkan semakin memperkuat people to people contact antar Indonesia-Belarus, serta meningkatkan saling pengertian dan citra positif Indonesia di Republik Belarus,” ungkap Azis Nurwahyudi, Wakil Duta Besar RI untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, yang memimpin delegasi KBRI Moskow dalam pertemuan persiapan pendirian Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia dengan MSLU Rabu (23/11/2021) di kota Minsk, Republik Belarus.
Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia yang akan didirikan di MSLU akan menjadi yang pertama di Republik Belarus dan yang pertama kali didirikan melalui kerangka kerja sama kemitraan dengan universitas di kawasan Eropa Timur.
“MSLU merupakan mitra kerja sama yang tepat untuk merealisasikan pendirian Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia secara efektif. MSLU memiliki reputasi, kualifikasi dan rekam jejak sebagai universitas unggulan terbaik di Republik Belarus untuk program pendidikan bahasa asing (foreign languages) dan pengajaran lintas budaya (intercultural),” tambah Wakil Duta Besar Nurwahyudi.
Senada dengan Wakil Duta Besar Nurwahyudi, Rektor MSLU Natalja Laptseva menyambut baik dan menyatakan kesiapan institusi pendidikan yang dipimpinnya untuk menjadi tuan rumah Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia.
“Pendirian Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia di MSLU akan menjadi jembatan yang sangat baik bagi para mahasiswa dan akademisi kami (Belarus) untuk mengenal lebih dekat berbagai potensi Indonesia melalui kebudayaaan serta pembelajaran Bahasa Indonesia,” ujar Rektor Laptseva.
Sejumlah program kerja dan kegiatan yang akan dikembangkan oleh Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia di MSLU antara lain: fasilitasi promosi seni budaya Indonesia di kampus MSLU, pelatihan seni budaya Indonesia kepada warga Belarus, penyediaan corner untuk showcase produk budaya Indonesia, serta kursus/ pengajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing (BIPA) untuk mahasiswa MSLU dan warga Belarus umum lainnya.
“Ke depannya, pengembangan dan pelaksanaan berbagai kegiatan pada Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia di MSLU akan melibatkan peran aktif Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan universitas mitra di Tanah Air,” pungkas Wakil Duta Besar Nurwahyudi.
Sebagai bagian dari resiprokalitas kerja sama, Rektor Laptseva mengharapkan dibukanya peluang pembentukan perjanjian kerja sama antara MSLU dengan universitas mitra di Indonesia.
“MSLU menantikan untuk mengembangkan kemitraan dengan universitas di Indonesia, termasuk mendirikan pusat serupa di salah satu universitas di Indonesia. Di samping itu, MSLU juga siap menerima mahasiswa dan dosen Indonesia untuk menimba ilmu pada berbagai fakultas dan jurusan unggulan yang dimiliki,” tambah Rektor Laptseva.
Menanggapi Rektor Laptseva, Wakil Duta Besar RI menyampaikan bahwa KBRI Moskow khususnya melalui Atase Pendidikan senantiasa siap untuk bekerja sama dan membantu MSLU dalam menjajaki pengembangan kerja sama dengan universitas yang potensial menjadi mitra kerja sama. “Indonesia juga memiliki sejumlah universitas terbaik dengan profil dan rekam jejak yang sejalan dengan MSLU yang merupakan leading university pada program pendidikan bahasa dan cross cultural studies),” ujar Wakil Duta Besar Nurwahyudi.
Workshop “Pengenalan Seni Budaya Indonesia” di MSLU
Usai pertemuan persiapan pendirian Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia dengan MSLU, KBRI Moskow menyelenggarakan workshop “Pengenalan Seni Budaya Indonesia” kepada dosen dan para mahasiswa MSLU pada tanggal 24 November 2021.
Workshop berlangsung selama 2 (dua) jam dan diikuti oleh dosen dan para mahasiswa anggota perkumpulan seni dan tari internasional MSLU.
Dalam workshop, para peserta diajak untuk mengenal lebih dekat mengenai sejarah serta ragam seni budaya Indonesia. Secara khusus, dosen dan mahasiswa MSLU berkesempatan untuk mengenakan pakaian adat dari sejumlah provinsi di Indonesia (Sumatera Selatan, Sumatera Utara, DI Yogyakarta dan Kalimantan Barat) serta berlatih gerakan dasar Tari Poco-Poco (Maluku) dan Tari Nandak Betawi (DKI Jakarta).
Pelaksanaan kelas workshop mendapatkan sambutan hangat dari dosen dan mahasiswa MSLU yang menjadi peserta.
“Hari ini kami baru saja mengikuti kegiatan yang sangat menarik, tidak biasa dan tidak bisa djiumpai sehari-hari. Saya terkesan akan budaya Indonesia yang sangat menarik dan kostum tari yang sangat ceria dan mengagumkan,” tutur Eliza, mahasiswi tingkat pertama Fakultas Komunikasi MSLU, yang menyampaikan kegembiraanya setelah mengikuti kelas workshop.
Antusiasme juga disampaikan peserta lainnya, Roman yang merupakan mahasiswa tingkat akhir (tahun keempat) pada Fakultas Komunikasi MSLU. Roman menyampaikan bahwa kelas workshop yang disampaikan KBRI Moskow sangat kental dengan semangat persahabatan. “Hari ini merupakan hari yang sangat aktif, menarik dan penuh semangat. Tarian yang diajarkan Kedutaan Indonesia sangat enerjik. Indonesia sekarang sudah masuk dalam daftar destinasi wisata saya. Saya sudah mendengar tentang cuaca hangat Indonesia dan sekarang saya sangat tertarik untuk melihat langsung keragaman budaya Indonesia lainnya,” tutur Roman.
Peserta lainnya menyampaikan apresiasi atas rencana pendirian Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia di MSLU. “Saya ingin menyampaikan bahwa Anda memilih universitas yang tepat untuk membuka Pusat Budaya Indonesia, karena saya yakin bahwa setiap mahasiswa dan orang-orang di kampus ini akan sangat tertarik untuk mengetahui tentang Indonesia,” ujar Aleksandra, mahasiswi tingkat kedua Fakultas Komunikasi MSLU.
Didirikan pada tahun 1948 sebagai Minsk State Pedagogical Institute for Foreign Languages (Institut Pedagogis Negara Minsk untuk Bahasa Asing), MSLU merupakan satu-satunya flagship university di Republik Belarus, yang menyelenggarakan pengajaran bahasa asing dari 24 negara. MSLU sendiri telah memiliki kerja sama antar universitas (university to university) dengan universitas dari 30 negara. Saat ini tercatat sebanyak 700 mahasiswa asing menempuh pendidikan pada berbagai jenjang pendidikan di MSLU. Pembukaan dan operasionalisasi Pusat Budaya dan Bahasa Indonesia di MSLU diharapkan menjadi langkah awal dibukanya jurusan Bahasa Indonesia sebagai bahasa asing ke-25 yang diajarkan di MSLU. (sur)