Anyer –Tantangan Indonesia dalam kehidupan berbangsa dan bernegara adalah masalah intoleransi yang mengancam kerukunan dalam keberagaman, angka korupsi yang masih sangat tinggi , serta tata kelola ekonomi yang belum berpihak kepada masyarakat dan tidak menjadikan Pancasila sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan.
Demikian Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, Antonius Benny Susetyo (Romo Benny) dalam acara “Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), Program S1 Ilmu Hukum, Magister Kenotariatan, Magister Ilmu Hukum, Doktor Ilmu Hukum, Fakultas-Fakultas di Universitas Pancasila berkerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, serta Badan Pembinaan Hukum Nasional, dan LBH Advokasi Paham, Jilid III” di Serang, Kamis (22/6/2023). Acara ini digelar Badan Pembinaan Ideologi Pancasila melalui melalui Kedeputian Hukum, Advokasi dan Pengawasan Regulasi bersama Fakultas Hukum Universitas Pancasila .
Benny Susetyo mengatakan, bahwa Indonesia sangat beruntung karena diberi rahmat luar biasa dari Tuhan yang Maha Esa , terdiri dari 714 suku dan lebih banyak lagi etnis dan budaya serta kelimpahan sumber daya alam Indonesia sesungguhnya memiliki potensi untuk berkembang dan menjadi setara dengan negara maju di dunia.
Menurut Benny, terkait Intoleransi dalam Riset Setara terbaru ditemukan kenyataan yang mencengangkan bahwa , 83,3 Persen pelajar SMA mengangggap Pancasila bukan Ideologi Permanen dan bisa diganti.serta 35,5 persen dari responden menyatakan bahwa melakukan kekerasan atas nama pembelaan agama adalah diperbolehkan. Dengan kenyataan ini serta dengan perkembangan tehnologi di era digital dengan kecepatan penyampaian informasi dari berbagai media maka hoaks, berita bohong dan narasi perpecahan amat merajalela.
Untuk itu, seluruh Bangsa Indonesia harus menyadari bahwa Pancasila adalah jalan tengah dan jawaban atas keberagaman multidimensional yang ada di Indonesia, diharapkan segala unsur dalam negara ini mau membuka diri dan selalu membangun persatuan serta kolaborasi dalam berkehidupan bermasyarakat, seringkali di masa sekarang kita terjebak dalam narasi negatif, hoaks dan sentimen identitas yang malah membawa bangsa menuju Kehancuran maka hendaknya seluruh bangsa Indonesia mampu berperan Aktif dalam mengembalikan marwah bangsa Indonesia sebagai bangsa yang berpancasila, yang selalu mengedepankan gotong royong dan musyawarah.
Benny mengatakan, sejalan dengan arahan Presiden Jokowi sudah waktunya masyarakat Indonesia menjadikan Pancasila “Living and Working Ideology”, sebuahiIdeologi yang tidak saja hidup namun benar benar bekerja sebagai dasar dari segala regulasi dan kebijakan yang diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
“Kita harus benar benar melaksanakan nilai Pancasila dalam tata kelola ekonomi khususnya terkait persatuan Indonesia dan Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kita sebagai Bangsa Indonesia harus selalu mengutamakan kesejahteraan kolektif diatas segala kepentingan unsur, golongan dan identitas, dengan menjadikan Pancasila sebagai gugus insting dalam berpikir , bertindak dan pembuatan kebijakan diharapkan kejahatan seperti korupsi dan hal hal lain yang merugikan Bangsa dan Negara tidak lagi terjadi,” katanya.
Dia menegaskan, perlu komitmen dan kesadaran dari semua pihak bahwa korupsi tidak saja membawa kerugian bagi bangsa dan negara namun lebih lanjut dapat membangun pola kerja dan pola pikir negatif yang sama sekali tidak bermanfaat untuk perkembangan Bangsa ini.
Menjelasng Pemilu 2024, Benny mengharapkan, sebagai Bangsa yang terdiri dari berbagai latar belakang, Suku ,agama dan Kepentingan terus berpegang pada Pancasila sebagai jatidiri bangsa dengan melaksanakan pemilu yang berjalan tanpa hoax , politik menebarkan SARA dan narasi perpecahan. “Tugas kita bersama untuk melakukan konsolidasi demokrasi dengan damai hingga pesta demokrasi berjalan dengan lancar dan terjadi suksesi kepemimpinan yang tidak semata mata bertujuan untuk meraih kekuasaan namun demi kesejahteraan Bangsa dan Negara Indonesia,” katanya.
Menurutnya, Indonesia dapat menjadi bangsa yang diperhitungkan dalam pergaulan global asal dengan sungguh-sungguh menjadikan Pancasila sebagai jati diri bangsa, hingga bangsa bangsa di dunia dapat melihat Pancasila sebagai bintang penuntun berkehidupan bangsa Indonesia terbukti praktis dan efektif dalam menghadapi permasalahan baik lokal dan global.(sp)