Jakarta-Rumah Singgah Lions untuk Anak Penderita Kanker resmi dibuka pada Sabtu (4/6/2022). Rumah ini berada di Jalan Katalia Timur 1 No 2 (seberang Alfamidi Kamboja), Tomang, Kelurahan Kota Bambu Utara, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.
Bagi mereka yang membutuhkan informasi lebih lanjut bisa menghubungi Manajer Harian Rumah Singgah Lions, Greece Pabisa di nomor WA +62 822 1826 1987.
Rumah singgah ini berdiri atas kerja sama Yayasan Lions Indonesia dan Adira Finance selaku “mission partner” dan didukung oleh Lions Club International Foundation, Increso, klub Lions se-Indonesia, dan segenap donatur lainnya.
Ir. Willy Suwandi Dharma selaku Ketua Badan Pengurus Yayasan Lions Indonesia menjelaskan bahwa pendirian Rumah Singgah ini didorong oleh kebutuhan dari pasien anak-anak penderita kanker dari luar daerah yang bila berobat ke Jakarta memerlukan waktu lama sehingga perlu tempat tinggal sementara.
Rumah Singgah Lions ini diketuai oleh Dr. Erfen Gustiawan Suwangto, Sp.KKLP, SH, MH (Kes.) dan dibantu Ibu Greece Pabisa, S.Ked selaku manajer harian, serta dibantu oleh Tim Komite Tetap Rumah Singgah Yayasan Lions Indonesia antara lain Yahya Yastputra, Evi Pangestu, Erny Herdinati, Susi Wagei, Dr. Novana Perdana Putri, Rini Dodd, dan lain-lain.
Rumah Singgah ini terutama menampung pasien anak dari RS Dharmais dan RS Harapan Kita, serta bekerjasama dengan Universitas Atma Jaya, khususnya fakultas ilmu pendidikan dan fakultas kedokteran.
Rumah Singgah Lions juga bekerjasama dengan Rumah Harapan Indonesia dan Yayasan Kanker Anak Indonesia, Â Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia, Â masyarakat sekitar terutama masyarakat RW binaan Jenta Prakasa.
Rumah Singgah Lions melayani pasien anak di bawah usia 18 tahun yang telah menjadi anggota BPJS, serta harus didampingi orang tua atau wali resmi. Fasilitas yang tersedia antara lain penginapan gratis, transpor gratis ke rumah sakit, serta makanan gratis untuk pasien dan pendampingnya.
“Semoga berdirinya rumah singgah ini dapat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia karena memang mengutamakan pasien tidak mampu dari daerah,” jelas dr. Erfen yang juga Sekum Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia.(den)