SHNet, Jakarta– TNI Angkatan Laut (TNI AL) sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan laut Nusantara perlu didukung dengan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) yang kuat, termasuk kapal selam.
TNI AL berpotensi melakukan modernisasi kapal selamnya. Hal tersebut dibahas dalam seminar kapal selam yang bertajuk “Future Submarine” di Hotel Borobudur Jakarta, 14-15 Mei 2024.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali mengatakan, negara-negara maju di dunia, saat ini tengah mengembangkan teknologi kapal selam berbasis Air Independent Porplution (AIP) dan Lithium-ion Battery (LIB).
“Seminar ini membahas hal-hal yang terkait dengan kapal selam dan aset-aset yang bisa memperkuat Angkatan Laut,” ujarnya.
Menurut KSAL, Indonesia memerlukan kapal selam yang banyak. Namun, untuk membangun satu kapal selam membutuhkan waktu selama 5–7 tahun.
“Untuk membangun Scorpene membutuhkan waktu 5–7 tahun. Untuk itu, kita harus ada kapal selam interim,” ungkap Ali.
Scorpene Evolved yang dalam waktu dekat ini dibangun di galangan PT PAL Indonesia merupakan teknologi buatan Naval Group dari Prancis. Nantinya, Naval Group dan PT PAL Indonesia bekerja sama membangun kapal selam itu dari awal sampai akhir di Indonesia.
“Makan waktu tahunan. PT PAL harus siapkan manusia-manusia untuk bisa bangun kapal selam dari awal,” lanjutnya.
Tenaga pendorongan dengan gunakan batteray lithium yang bagus dan lama di dalam air.
Menurutnya, kemajuan teknologi saat ini memungkinkan Indonesia memilih kapal selam non nuklir dengan sistem propulsi yang mampu bertahan lama di bawah air.
Dengan lithium-ion ini kapal selam punya tingkat kesenyapan yang tinggi.
Seminar yang diadakan oleh Paguyuban Hiu Kencana ini dihadiri sekitar 200 peserta. (Stevani Elisabeth)