10 December 2024
HomeBeritaPolitikSukmawati Soekarnoputri: Suhartolah Yang Perintahkan Pembunuhan Para Jenderal!

Sukmawati Soekarnoputri: Suhartolah Yang Perintahkan Pembunuhan Para Jenderal!

JAKARTA- Setelah puluhan tahun mempelajari peristiwa pada 30 September 1965, Sukmawati Soekarnoputri, putri Presiden RI pertama, Ir. Soekarno menyimpulkan bahwa Soehartolah dalang dari penculikan dan pembunuhan 7 pahlawan revolusi. Hal ini disampaikan dalam wawancara di akun youtube https://youtu.be/QJOPdP_NVFM yang diunggah RKN dan dikutip SH.Net di Jakarta, Kamis (7/10).

“Bertahun-tahun tahun saya pelajari dari berbagai referensi. Akhirnya kesimpulan saya Soeharto lah dalang dari kudeta militer itu sendiri,” tegasnya.

Sukmawati menyimpulkan
memang terjadi kudeta merangkak yang dilakukan oleh Mayjen Soeharto pada Presiden Soekarno.

“Hal ini sudah disebutkan dalam hasil penelitian dalam Cornel Paper yang menyimpulkan bahwa 30 September bukan kudeta PKI tetapi terjadi kudeta militer yang dipimpin Soeharto. Tapi seperti yang kita tahu dalang dari semua kudeta didunia ini adalah CIA Amerika Serikat. Mereka ahli dalam mendukung kudeta militer di berbagai negara,” jelasnya.

Selain itu juga Sukmawati menyebutkan beberapa kali sempat berdiskusi dengan pelaku G30-S, yang langsung mendapatkan perintah penculikan dan pembunuhan dari Soeharto sebelum peristiwa terjadi.

“Saya sempat berdiskusi dengan salah seorang pelaku yang sempat diadili.
Dalam pleidoi yang sudah dibukukan dia menegaskan dalang dari G-30S itu ya Soeharo sendiri. Dia sempat berkunjung ke rumah sakit untuk melapor pada Soeharto. Dalam pleidoi dan buku yang ditulisnya menyebutkan bahwa dialah yamg diinstruksikan untuk menculik para jenderal dan membunuh mereka. Dan semua itu adalah instruksi Soeharto,” tegasnya.

Sukmawati yang pada tahun 1965 masih remaja yang baru berusia 14 tahun bersaksi betapa Presiden Soekarno sangat mencintai rakyatnya.

“Bung Karno cinta banget sama rakyatnya yang dibunuh, (mencintai-red) jenderal-jenderalnya yang dibunuh. Ia mencintai rakyat yang (tadinya-red) tidak berdaya menjadi merdeka dan bermartabat. Terus dihancurkan gitu, Bung Karno sangat sedih terpukul,” ujarnya. (Web Warouw)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU