22 October 2025
HomeBeritaPariwisata11 Tahun Vakum, Menteri Pariwisata Hadiri Pasar Seni ITB 2025

11 Tahun Vakum, Menteri Pariwisata Hadiri Pasar Seni ITB 2025

SHNet, Bandung– Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana mengapresiasi penyelenggaraan “Pasar Seni ITB 2025” yang mampu menjadi ruang ekspresi dan kolaborasi untuk memperkuat diplomasi budaya sekaligus menjadi wadah promosi pariwisata berbasis kreativitas.

“Setelah vakum selama 11 tahun, Pasar Seni ITB kembali hadir dengan tema ‘Laju Temu Laku’. Acara ini menjadi ruang yang menampilkan ekspresi kreativitas dan kolaborasi lintas generasi, sebagaimana ciri khas Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung,” ujar Menteri Pariwisata Widiyanti dalam sambutannya, Minggu (19/10/2025), di Kampus ITB Ganesha.

Pasar Seni ITB yang diselenggarakan oleh Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB telah menjadi ikon budaya sejak pertama kali diadakan pada tahun 1972. Ajang ini mempertemukan seniman, desainer, akademisi, pelajar, komunitas, dan masyarakat luas dalam satu perayaan besar seni dan kreativitas.

Kehadirannya tahun ini menjadi momentum penting yang menandai kebangkitan kembali tradisi seni ITB setelah lebih dari satu dekade vakum.

“Kegiatan ini membuka peluang bagi wisatawan untuk menikmati pengalaman wisata berbasis budaya dan komunitas, sebagai bentuk pariwisata berkelanjutan yang berpihak pada masyarakat,” tutur Menteri Pariwisata.

Ia menambahkan Pasar Seni ITB 2025 sejalan dengan salah satu dari lima program besar Kementerian Pariwisata, yaitu Event by Indonesia. Program ini merupakan inisiatif untuk mendukung berbagai kegiatan berkarya anak bangsa yang memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.

“Pasar Seni ITB sangat relevan dengan program tersebut karena mampu memperkuat citra budaya Indonesia, menarik minat wisatawan, serta menggerakkan ekonomi lokal melalui keterlibatan UMKM, pengrajin, pelaku kuliner, seniman, hingga penyedia jasa transportasi dan akomodasi,” ujarnya.

(Dok. Biro Komunikasi Kemenpar)

Menurut Menteri Widiyanti, kegiatan ini menjadi wujud nyata diplomasi budaya sekaligus promosi pariwisata berbasis ekspresi, kolaborasi, dan inovasi. “Melalui eksposur yang luas, Pasar Seni ITB dapat berkontribusi dalam memperkuat nation branding Indonesia di tingkat global,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Widiyanti Putri yang hadir bersama ibundanya, Kartini Basuki, turut mendonasikan sebuah lukisan berjudul “Sukulen” karya sang ibunda. Lukisan ini akan dilelang bersama lukisan Soesilo Bambang Yudhoyono dan Nyoman Nuarta dan hasil lelang akan digunakan untuk Dana Abadi ITB yang membantu memberikan beasiswa bagi mahasiswa berprestasi dan kurang mampu.

Lukisan tersebut terinspirasi dari tanaman sukulen yang tumbuh di batang pohon tua yang kering kerontang, sebagai simbol keteguhan hidup di tengah waktu yang terus berjalan. Tanaman itu berdiri anggun seperti seorang putri yang menantang usia, memancarkan keindahan, kekuatan, dan kesederhanaan.

“Dari Bandung, kota sejuta ide, kita buktikan bahwa kreativitas bukan sekadar gaya hidup, melainkan kekuatan untuk menggerakkan bangsa. Mari terus kita rawat ruang pertemuan antara seni, budaya, dan pariwisata agar Indonesia selalu menjadi panggung bagi karya dan harapan,” kata Menteri Pariwisata.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, serta Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widiyanto.

Hadir mendampingi Menteri Pariwisata Widiyanti Putri antara lain Deputi Bidang Industri dan Investasi Kementerian Pariwisata Rizki Handayani, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Martini Mohamad Paham, serta Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kementerian Pariwisata Vinsensius Jemadu. (Stevani Elisabeth)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU