SHNet, Jakarta- Dosen Institut Media Digital Emtek (IMDE), Safrudiningsih, S.S, M.Ikom memenuhi undangan Universitas Brunei Darussalam (UBD) untuk mengikuti ajan gbergensi bernama “Festival Sastera 2025: Eksplorasi dan Kebitaraan Sastera Tunas” di Pusat Kesenian Pro Canselor (PCAC), Kampus UBD dan akan berlangsung selama sepekan.
Safrudiningsih yang juga pegiat literasi dan pendiri Taman Bacaan Masyarakat Bukit Duri Bercerita , telah tiba di Brunei Darussalam, bersama lima pegiata literasi dari Forum Taman Bacaan Masyarakat DKI Jakarta, Senin petang (01/2025). Mereka adalah Ketua FTBM DKI Yudy Hartanto, Kordinator Program Virgina Veryastuti, Koordinator Bidang Media Edi Dimyati, Fasilitator Kreatifitas Budaya dan Dokumentasi Nilasari, Anggota Bidang Litbang Cecep Damanhuri
Dalam acara festival yang digagas Program Bahasa, Linguistik dan Kesusasteraan Melayu, Fakultas Sastera dan Sains Sosial, Universiti Brunei Darussalam ini, Safrudiningsih akan ambil bagian membawakan story telling tentang literasi-budaya Indonesia dan bersama delegasi Indonesia, membawakan tarian Betawi.
Sebagai dosen IMDE Jakarta dan Sekretaris FTBM DKI, Safrudiningsih mengatakan, undangan dari Universitasi Brunei Darussalam dan dukungan penuh dari Kementerian Kebuadayaan Indonesia, menujukkan hubungan yang erat antara Indonesia dan Brunei Darussalam dalam bidang literasi, dan budaya kedua negara.
Karena penyelenggara festival adalah Kampus UBD, maka akan banyak dosen dan mahasiswa dari Brunei Darussalam dan negara lain yang terlibat dan ini menjadi ajang untuk dialog dan komunikasi tentang pentingnya memajukan kebudayaan serumpun Melayu, dan bagaimana terus menggaungkan kegiatan literasi bagi anak didik kita dan masyarakat umumnya.
Bagi Safrudiningsih, mengikuti kegiatan di Brunei ini adalah suatu kesempatan sekaligus peluang untuk memperkenalkan diri baik secara pribadi dan orgnisasi Forum TBM DKI Jakarta. Dalam kegaiatan ini kita atau FTBM ingin mengenalkan budaya Betawi yang dinamis dan terbuka ke negara tetangga yaitu Brunei Darusalam. Mungkin selama ini masyarakat Brunei mengenal Jakarta sebagai Ibukota atau Kota Besar yang sama dengan kota-kota lain, tetapi, Jakarta atau Betawai punya kebudayaan yang dapat dibanggakan.
Undangan untuk mengikuti kegiatan Festifal Sastra-Budaya Brunei ini bagi Safrudiningsih adalah lawatan kedua berkaitan literasi bersama Forum TBM DKI Jakarta karena sebelumnya di tahun 2024, juga berkegiatan di Qatar. Suatu kehormatan bisa bersama 6 orang dari FTBM DKI Jakarta. Ajang ini menjadi bukti bahwa FTBM DKI bukan saja aktif dalam kegiatan literasi di Ibukota dan Nasional, tetapi juga kegiatan internasional.

Pentas Seni dan Literasi Sepanjang Festival
Sementara itu Ketua FTBM DKI yang juga Ketua Delegasi Indonesia ke Festival Sastera 2025, Yudy Hartanto mengatakan, Forum TBM Jakarta akan berpartisipasi melalui persembahan pentas seni dan literasi sepanjang festival, sekaligus mempererat kolaborasi antar komunitas literasi lintas negara.
Pihak Universiti Brunei Darussalam yakin bahwa keikutsertaan Forum TBM Jakarta akan memperkaya pertukaran budaya dan mempererat hubungan Indonesia–Brunei Darussalam, khususnya dalam bidang sastra dan literasi masyarakat. Forum TBM Jakarta menyambut baik kesempatan ini untuk berbagi praktik literasi, memperluas jaringan komunitas, dan menampilkan kreativitas pegiat literasi Indonesia di kancah internasional.
Yudy menandaskan, keberangkatan tim Forum TBM Jakarta ke Festival Sastera Brunei menjadi momen berharga yang membuktikan bahwa gerakan literasi tak hanya tumbuh di ruang lokal, tetapi juga menjalin silaturahmi lintas negara. “Kami hadir membawa semangat Betawi sebagai identitas budaya Jakarta untuk diperkenalkan kepada sahabat-sahabat di Brunei,” ujar Yudy Hartanto yang juga pendiri Rumah Baca Zhaffa Jakarta (sur)

