Denpasar-Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Melkiades Laka Lena mengatakan, kolaborasi regional antara Provinsi Bali, NTB dan NTT merupakan langkah strategis sebagai kontribusi nyata dalam pembangunan kawasan, terutama di wilayah Selatan Indonesia.
Hal itu disampaikan Gubernur Melki dalam pertemuan awal Kerja Sama Regional Bali, NTB, dan NTT (KRBNN) di Rumah Jabatan Gubernur Bali, Denpasar, Senin (3/11/2025). Pertemuan ini dihadiri Gubernur NTT Melkiades Laka Lena, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal dan Gubernur Bali, I Wayan Koster sebagai tuan rumah.
Kerja sama ini mengingatkan ketika tiga provinsi ini pernah Bersama dalam Provinsi Sunda Ketjil, kemudian berubah menjadi Provinsi Nusa Tenggara sebelum akhirnya dimekarkan menjadi tiga provinsi pada tahun 1958 menjadi Bali, NTB dan NTT.
Gubernur Melki berharap, kerja sama ketiga provinsi ini akan memperkuat sektor pariwisata dan ekonomi yang sejalan dengan arah RPJMN 2025–2029. Untuk itu, kerja sama ini akan menjadi penopang bagian selatan Republik, sehingga perlu adanya kolaborasi untuk ekselarasi dan memperkuat Kawasan.
Dia menjelaskan, kontribusi ekonomi nasional dari kawasan ini memang relatif masih kecil sekitar 2,8 persen. Tapi, dengan kerja sama yang terjalin akan mempercepat laju perkembangan ekonomi, sehingga kontribusi ekonomi juga akan meningkat seiring dengan perkembangan ekonomi Kawasan.
Pada kesempatan itu, Gubernur Melki juga mengharapkan agar diaspora dari tiga provinsi ini yang berada dimanapun untuk bersama-sama membangun Kawasan, sehingga membawa dampak ekonomi yang semakin baik rakyat di tiga provinsi ini.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan kerja sama ini merupakan langkah awal menuju integrasi pembangunan lintas provinsi untuk memperkuat kawasan selatan Indonesia. “Kerja sama ini bertujuan memperkuat potensi masing-masing daerah dan saling berkolaborasi. Potensi yang kita miliki tidak saling melemahkan, tapi justru saling menguatkan,” ujar Iqbal.
Menurutnya, kolaborasi tersebut akan difokuskan pada sektor strategis seperti pariwisata, energi, dan perhubungan (udara, darat, dan laut), serta diperluas ke sepuluh bidang kerja sama lainnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penghubung NTT di Jakarta, Florida Taty Setiawati, ST yang mendampingi Gubernur NTT, dalam pertemuan itu dipersipakan adanya 10 bidang kerjasama antara ketiga provinsi, yang meliputi Bidang Sosial, Bidang Kebencanaan, Bidang Pariwisata, Bidang Ketentraman Dan Ketertiban, Bidang Pertanian dan Ketahanan Pangan, Bidang Komunikasi dan Informatika, Bidang Perindustrian dan Perdagangan, Bidang Perhubungan, Bidang Kelautan dan Perikanan, serta Bidang Penanaman Modal.
“Acara di Bali ini merupakan pertemuan, karena penandatangan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman dijadwalkan dilaksanakan di NTB pada 25 November 2025. Kemudian, akan diikuti dengan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) yang direncakan di NTT.(den)

