Jakarta– Kepala Badan Penghubung Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Timur (NTT) Florida Taty Setyawati mengajak diaspora asal NTT untuk Bersama-sama membangun kampung halaman, terutama mendukung program one village one product (satu kampung satu produk) di NTT.
“Potensi diaspora sangat besar, sehingga kita semua bisa bersama-sama membangun kampung halaman dengan memanfaatkan potensi yang ada di kampung halaman, seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan sebagainya,” jelas Taty dalam pertemuan dengan kerukunan keluarga asal NTT di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Sabtu (22/11/2025).
Dalam kesempatan itu, Taty juga mengharapkan agar diaspora asal NTT menjaga kebersamaan baik dengan sesame asal NTT maupun dengan warga sekitar tempat berdomisili. “Orang NTT harus menjadi teman yang baik dengan semua elemen masyarakat,” jelasnya.
Menurut Taty, pihaknya sangat berharap agar semua diaspora dimanapun berada untuk bisa mengambil peran yang nyata dalam berkontribusi bagi kampung halaman. Apalagi, katanya, ada banyak orang NTT yang memiliki kemampuan untuk ikut melihat kampung halaman.
Provinsi NTT, jelas Taty, memiliki banyak potensi yang belum dikelola untuk memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Untuk itu, dengan jaringgan, ketrampilan, pengetahuan dan teknologi yang dimiliki diaspora bisa ditransfer ke kampung halaman, sehingga berbagai potensi yang ada bisa diolah lebih baik untuk memberikan nilai tambah (added value).
Taty yakin kalua semua diaspora asal NTT yang berada di berbagai tempat berkolaborasi dengan pemerintah akan mempercepat pembangunan di kampung halaman, setidaknya akan mempecepat pengembangan program OVOP Gubernur NTT.
“Program OVOP sangat bagus, karena menyentuh langsung kampung. Tapi, ini tidak bisa dikerjakan satu atau dua pihak, sehingga butuh peran kita semua sesuai dengan potensi yang ada,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur NTT Melkiades Laka Lena juga aktif menemui diaspora di berbagai tempat di Indonesia untuk mengajak dan membangkitkan minta diaspora NTT, terutama yang memiliki kemampuan untuk memperhatikan kampung halaman masing-masing. Diaspora NTT juga akan menggelar pertemuan besar di Kupang pada pertengahan Desember 2025.
Menurut Taty, pihaknya sangat berharap agar pertemuan diaspora mendatang bisa menghasilkan langkah yang semakin konkret, sehingga diaspora bisa membagikan ilmu, jaringan dan berinvestasi di kampung masing-masing, termasuk menjadikan kampung halaman sebagai binaan dalam mengembangkan potensi local.(dd)

