SHNet, MANDALIKA – Kejuaraan Nasional Indonesia Touring Car Race (ITCR) 2025 dua putaran beruntun 3 dan 4 yang digelar sepanjang akhir pekan kemarin Sabtu-Minggu 25-26 Oktober 2025 di Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat berjalan mulus.
Round 3 pada Sabtu ditutup tim Honda Racing Indonesia (HRI) dengan manis lewat ketiga pembalapnya: Avila Bahar, Andri Abirezky dan Alvin Bahar meraih semua gelar di kelas masing-masing. Round 4 Minggu 26 Oktober 2025 kembali menghadirkan cerita indah bagi tim HRI.
Ya, di kelas paling kompetitif dan ditunggu semua penonton, ITCR 1200, Avila Bahar dan Andri Abirezky hanya berganti posisi 1-2. Kalau Avila meraih posisi pertama dan Andri menyusul di tempat kedua di Round 3, pergantian posisi terjadi di Round 4, Andri menyodok sebagai juara dan Avila menyusul di tempat kedua.
Hasil ini jadi catatan manis HRI bagi komunitas otomotif di tanah air kalau kedua pembalap mereka Avila Bahar dan Andri Abirezky menunjukkan dominasi ITCR 1200 dengan Honda Brio-nya di lintasan Mandalika. Artinya Honda Brio memang menguasai
Pertarungan di kelas ini begitu sengit sejak start. Pembalap muda Andri Abirezky yang menjaga posisi amannya sejak stary mampu menyudahi 12 lap dengan pacuan elegan Honda Brio-nya yang sudah memberi bukti digdaya di tiga lintasan berbeda di Sentul International Circuit, BSD Street Circuit dan Mandalika International Circuit dengan
total waktu 25 menit 08,860 detik, ia sekaligus mencatatkan best lap 2:05,519 dengan kecepatan puncak 144,20 km/jam.

Rekan setimnya Avila Bahar menyusul Andri di posisi kedua diikuti Zharfan Ramdani di tempat ketiga. Sempat terjadi beberapa insiden di kelas ini hingga terlempar keluar lintasan pembalap Gazzo Racing, Amato dan juga terjadi insiden keluar lintasan dari beberapa pembalap hingga bendera kuning harus dikibarkan.
Para pembalap di barisan tengah juga bersaing ketat termasuk Jordan Johan yang fight hingga finis keempat hanya dengan beda waktu beberapa detik dari pembalap di belakangnyaTomy Tahirzi. Meski banyak insiden, tapi, semua berjalan lancar hingga Andri Abirezky masuk garis finis pertama dengan mulus diikuti rekan setimnya Avila Bahar.
Andri mengaku sejak awal bermain aman menjaga posisinya. “Alhamdulilah, saya bermain aman sejak awal dan hanya memikirkan menyudahi lomba dengan kebanggaan. Avila berusaha keras, tapi sejak awal ia memang sengaja dihalangi pembalap sebelah. Syukur semuanya lancar,” tutur Andri yang juga atlet Aero Sport di PON Aceh 2024.
Sukses duet pembalap Honda Racing Indonesia di kelas ITCR 1200 juga diikuti kelas ITCR 3600 yang dilakoni pembalap senior HRI Alvin Bahar yang juga Direktur tim HRI. Alvin yang mendapat sejumlah lawan dengan kendaraan BMW dan Mercedes Benz justru tampil digdaya dan seperti melakukan jalan-jalan di lintasan Mandalika.
Pasalnya, Alvin melenggang mulus tanpa beban sejak start. Ia melaju kencang sendiri di posisi pertama memberi bukti kalau Honda Civic Type R yang dipacunya masih yang terbaik diantara mobil-mobil bertenaga besar lainnya.
Pertarungan di kelas ini juga cukup menarik perhatian penonton lantaran para pembalap tampil dengan mobil berperforma tinggi dengan raungannya di lintasan yang cukup menggelegar. Tapi, Alvin bermain tenang hingga menyudahi 12 lap di posisi pertama dengan waktu 23 menit 05,786 detik dengan fastest lap 1:52,793 dan kecepatan puncak mencapai 193,20 km/jam tercepat dari seluruh kelas kejurnas ITCR. Alvin jelas bangga lantaran Honda Civic Type R nya mampu mempertajam rekor meski hanya 0,1 detik dari 1:52,8 menjadi 1:52,7.

“Kami melakukan semua yang kami bisa dan dukungan kendaraan sangat mumpuni sehingga bisa mempersembahkan hasil terbaik. Semoga ini bisa terus dipertahankan,” tutur Alvin bangga. Posisi kedua di kelas ini diisi Apip Ginanjar disusul Teddy Darmansyah. Posisi empat dan lima ditempati Muhammad Iqbal dan Hendra Kamdani.
Di kelas ITCR 1500, Avila Bahar belum bisa tampil penuh lantaran masalah teknis. Jebolan Vokasi Universitas Indonesia ini berharap akan memperbaikinya di dua seri terakhir pada Desember mendatang. Yang lebih menakjubkan adalah kehadiran ibunda Alvin dan Oma dari Avila, Evi Bahar Laloan yanh hadir di Mandalika sejak awal.
Evi yang sudah puluhan tahun bermukim di Belanda memilih hadir langsung di Mandalika guna mendukung anak dan cucunya di balapan. Mantan pembalap era 70-80 an bersama suaminya (alm) Aswin Bahar ini mengaku bangga dengan putra dan cucunya Alvin dan Avila Bahar yang masih meneruskan karir ia dan alm. suaminya di lintasan balap.
“Saya senang sekali mensupport mereka, apalagi keduanya terus bersama Honda, pabrikan yang membesarkan saya dan Aswin. Syukur mereka menang terus,” tutur Evi yang akan kembali ke Belanda paro November nanti. (Non)

