12 October 2025
HomeBeritaPariwisataKemenpar Rampungkan “KEJUTAN” Perkuat Ekosistem Event Budaya di DIY dan Jateng

Kemenpar Rampungkan “KEJUTAN” Perkuat Ekosistem Event Budaya di DIY dan Jateng

SHNet, Jakarta – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) telah merampungkan workshop “KEJUTAN” (Kenalan dengan Event Berkelanjutan), sebuah ruang pembelajaran, diskusi, dan kolaborasi yang mempertemukan komunitas seni budaya, pemerintah daerah, serta penyelenggara event.

Kegiatan ini berlangsung di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah pada 1–2 Oktober 2025.

Asisten Deputi Strategi Event Kemenpar, Fransiskus Handoko, menyatakan bahwa workshop ini menjadi platform penting dalam membangun pemahaman bersama bahwa budaya dan komunitas bukan sekadar latar, melainkan aktor utama dalam pengembangan event pariwisata berkelanjutan.

“Aspek budaya dan komunitas adalah jantung dari event berkelanjutan. Tema ‘Tradisi ke Aksi’ yang diangkat dalam workshop KEJUTAN menegaskan bahwa tradisi dan budaya lokal tidak hanya diwariskan, tetapi juga dapat diolah menjadi inspirasi nyata dalam penyelenggaraan event pariwisata,” ujarnya.

Melalui KEJUTAN, peserta tidak hanya bertukar gagasan, tetapi juga merumuskan langkah konkret untuk menciptakan event yang lebih profesional, inklusif, dan berkelanjutan. Beberapa hasil nyata dari kegiatan ini antara lain penyusunan modul pelatihan, rancangan awal konsep event berbasis budaya, serta terbentuknya jejaring kolaboratif lintas komunitas, pemerintah, dan penyelenggara.

Fransiskus berharap kegiatan ini dapat menjadi fondasi bagi terbentuknya ekosistem event berkelanjutan di DIY dan Jawa Tengah, dengan komunitas yang semakin berdaya, penyelenggara yang profesional, serta dukungan pemerintah daerah yang kuat. Dengan begitu, wilayah ini dapat memperkuat posisinya sebagai pusat event budaya sekaligus destinasi wisata unggulan nasional dan internasional.

(Dok. Biro Komunikasi Kemenpar)

“KEJUTAN diharapkan benar-benar memberi kejutan, yakni membuka kesadaran baru bahwa event pariwisata berbasis budaya bukan sekadar hiburan, tetapi fondasi penting bagi pariwisata berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.

Kepala Dinas Pariwisata DIY Imam Pratanadi menyampaikan apresiasinya atas penyelenggaraan kegiatan ini. Menurutnya, KEJUTAN menjadi momentum penting untuk memaksimalkan potensi budaya dan komunitas lokal, termasuk desa dan kampung wisata, dalam penyelenggaraan event.

“Dengan sinergi antara pemerintah, komunitas, dan penyelenggara, kami berharap event-event budaya di DIY semakin bernilai, berdaya saing, dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” ujarnya.

Kepala Bidang Pengembangan Strategi Event Kemenpar, Betsy Dian Astri, menambahkan bahwa workshop ini tidak hanya memberikan pemahaman konseptual, tetapi juga keterampilan praktis, inspirasi dari best practice, serta peluang membangun jejaring lintas sektor.

“Harapannya, kegiatan ini melahirkan komunitas budaya yang semakin berdaya, penyelenggara yang lebih profesional, serta ekosistem pariwisata berkelanjutan yang memperkuat citra DIY sebagai destinasi unggulan,” ucapnya.

Selama dua hari pelaksanaan, sebanyak 36 peserta mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari panel diskusi, pemaparan materi, observasi lapangan, hingga tugas kelompok untuk merancang konsep event pariwisata berbasis budaya dan komunitas.

Kegiatan dipusatkan di Taman Wisata Candi Prambanan dan Desa Wisata Bugisan, dua lokasi yang merepresentasikan sinergi antara warisan budaya, pemberdayaan komunitas, dan pengembangan pariwisata.

Workshop ini juga menghadirkan narasumber lintas sektor, mulai dari Dinas Kebudayaan DIY dan BPD DIY yang membahas kebijakan serta pembiayaan, hingga Guru Besar Antropologi UGM Prof. Dr. Heddy Shri Ahimsa Putra yang menekankan pentingnya budaya sebagai daya tarik pariwisata.

Berbagai praktik baik turut dibagikan, seperti pengalaman penyelenggaraan Ngayogjazz, Dieng Culture Festival, serta pengelolaan event di kawasan cagar budaya oleh PT Taman Wisata Candi (InJourney) dan PT Rajawali Indonesia melalui Prambanan Jazz. Peran Jogja Festivals juga menegaskan pentingnya asosiasi dalam membangun jejaring dan memperkuat ekosistem event berkelanjutan.

Untuk memperluas jangkauan, seluruh rangkaian materi workshop turut disiarkan secara daring melalui platform Zoom Meeting, sehingga dapat diakses oleh lebih banyak pihak yang tertarik mengembangkan event berbasis budaya berkelanjutan. (Stevani Elisabeth)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU