19 November 2025
HomeBeritaPariwisataKementerian Ekraf Apresiasi "Desa Timun", Racikan Animasi Kekayaan Lokal yang Mengglobal

Kementerian Ekraf Apresiasi “Desa Timun”, Racikan Animasi Kekayaan Lokal yang Mengglobal

SHNet, Jakarta — Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) mengapresiasi keberhasilan karya animasi wayang Indonesia yaitu Desa Timun yang kembali mencuri perhatian dunia melalui 2 festival film di Turki dan Jepang.

Film garapan Aniwayang Studio itu mencerminkan semakin kuatnya kontribusi pegiat ekonomi kreatif di ranah global.

Desa Timun turut ambil bagian dalam Universal Kids Film Festival di Istanbul, Turki (24–29 Oktober 2025) serta Kineko International Film Festival di Jepang (1–3 November 2025). Kementerian Ekraf menilai capaian ini sebagai bukti bahwa kekayaan intelektual (KI) berbasis budaya Indonesia mampu bersaing dan diterima secara luas oleh audiens global.

“Capaian Desa Timun menunjukkan bahwa karya animasi anak Indonesia memiliki kualitas yang tidak kalah dari negara lain. Kami sangat mengapresiasi upaya kreator yang mampu mengolah kekayaan intelektual lokal menjadi konten yang relevan dan diminati publik global. Kami berkomitmen memperkuat dukungan agar lahir lebih banyak IP Indonesia yang naik kelas dan go internasional,” ujar Deputi Bidang Kreativitas Media Kementerian Ekraf, Agustini Rahayu, pada Jumat, 14 November 2025.

Kehadiran ‘Desa Timun’ dalam dua agenda bergengsi tersebut sekaligus mencerminkan semakin kuatnya kontribusi pegiat ekonomi kreatif yang inovatif dan adaptif dalam mendorong ekspor produk kreatif serta membuka peluang investasi. Dua aspek penting itu menjadi bagian dari Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Ekraf.

Sementara itu, Founder sekaligus Direktur Aniwayang Studio, Daud Nugraha, menegaskan bahwa peluang tampil beruntun di Turki dan Jepang merupakan momentum penting bagi penguatan identitas budaya dalam animasi Indonesia.

“Kami ingin membawa karakter dan nilai dari Indonesia ke ruang-ruang kreatif dunia melalui medium animasi. Partisipasi di dua festival besar ini membuka jalan untuk kolaborasi internasional sekaligus memperluas jangkauan kreativitas ‘Desa Timun’,” ujar Daud.

Pada Universal Kids Film Festival ke-14, Desa Timun masuk official selection dan tampil di Yildiz Technical University School di hadapan pelajar dan para pendidik. Program mencakup pemutaran animasi ‘Bola’, pengenalan Aniwayang sebagai medium visual berbasis wayang, sesi dalang experience, hingga workshop wayang kertas.

Di Jepang, ‘Desa Timun’ berpartisipasi dalam Kineko International Film Festival, salah satu festival film anak terbesar di Asia. Melalui booth merchandise eksklusif, workshop mewarnai wayang kulit karakter Kineko, serta meet and greet dengan karakter Cili, ‘Desa Timun’ mendapatkan perhatian besar dari pengunjung internasional.

Kementerian Ekraf menilai keberhasilan ‘Desa Timun’ tampil dalam dua festival internasional berturut-turut sebagai kontribusi nyata dalam meningkatkan visibilitas global animasi Indonesia. Eksposur internasional ini membuka peluang lebih besar bagi kerja sama lintas negara, perluasan pasar, serta pertumbuhan nilai ekspor subsektor animasi.

Karya ‘Desa Timun’ diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi pegiat ekonomi kreatif Indonesia untuk semakin percaya diri dalam mengembangkan karyanya, serta memanfaatkan berbagai momentum untuk memperluas jangkauan pasar dan membangun jejaring global yang lebih kuat. (Stevani Elisabeth)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU