22 September 2025
HomeBeritaPariwisataMenteri Ekraf Dorong Kota Banjar Gali Potensi Ekonomi Kreatif

Menteri Ekraf Dorong Kota Banjar Gali Potensi Ekonomi Kreatif

SHNet, Jakarta– Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya menekankan urgensi pembentukan nomenklatur dinas ekonomi kreatif di daerah sebagai pendukung strategi city branding. Dengan begitu, potensi subsektor ekraf unggulan di daerah bisa terangkat naik kelas.

Hal itu disampaikan Menteri Ekraf Teuku Riefky ketika menerima kunjungan Wakil Wali Kota Banjar, Supriana, bersama jajarannya di Autograph Tower Thamrin Nine, Jakarta. Apalagi, lanjut Menteri Ekraf Teuku Riefky, Provinsi Jawa Barat di mana Kota Banjar berada menjadi salah satu provinsi prioritas pengembangan ekonomi kreatif yang ditetapkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

“Saya senang ketika ada sebuah daerah seperti Banjar memahami dan berniat untuk memajukan ekonomi kreatif. Apalagi Banjar yang berada di Jawa Barat menjadi salah satu lokasi prioritas pengembangan ekonomi kreatif. Prinsipnya, kami siap berkolaborasi untuk menguatkan potensi ekraf secara berkelanjutan,” ujar Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam pertemuan yang berlangsung pada Rabu, 17 September 2025.

Kolaborasi bersama Kementerian Ekraf diupayakan untuk penguatan konsep city branding, promosi produk ekraf, dan pengembangan kapasitas talenta dari Banjar. Tentu hal ini akan mendukung Kota Banjar yang menjadi tujuan pusat regional bagi ekonomi kreatif nasional.

(Dok. Biro Komunikasi Kemenekraf)

“Delapan puluh persen fokus Kementerian Ekraf itu berperan untuk akselerasi sehingga tiap potensi ekraf yang ada di Banjar bisa naik kelas. Ini akan berdampak menjadikan ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari daerah,” jelas Menteri Ekraf Teuku Riefky.

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Pengembangan Strategis Ekonomi Kreatif Cecep Rukendi juga menyebutkan bahwa Kementerian Ekraf memiliki Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai pembeda dengan kementerian sejenisnya. Dalam pertemuan itu, Menteri Ekraf Teuku Riefky dan Wakil Wali Kota Banjar juga membahas pembentukan nomenklatur Dinas Ekonomi Kreatif atas arahan Kementerian Dalam Negeri yang berkolaborasi bersama Kementerian Ekraf.

“Kementerian Ekraf itu tugas pokoknya merumuskan, menetapkan, dan mengkoordinasikan kebijakan. Saat ekraf dikembangkan di daerah, tentu tugas utamanya untuk meningkatkan penerimaan negara, menciptakan lapangan kerja, dan mendapat tambahan investasi dari luar maupun dalam negeri sehingga hasil karya produksi kreatifnya juga bisa diekspor lebih lanjut,” kata Deputi Cecep.

“Kami ingin membujuk Wakil Wali Kota Banjar untuk memasukkan nomenklatur ekraf atau mendirikan Dinas Ekonomi Kreatif. Dengan demikian bisa ditingkatkan kapasitas dari para pegiat kreatif melalui pelatihan atau upskilling. Saat dinas sudah berdiri sendiri atau gabungan, ke depan juga bisa dilakukan pengembangan ruang kreatif,” imbuh Septriana Tangkary sebagai Staf Ahli Menteri Bidang Pemasaran dan Infrastruktur.

Sementara itu, Kota Banjar berkeinginan mengganti destinasi alam menjadi destinasi pengalaman. Hal ini butuh pendampingan seperti apa menggarap Banjar punya daya tarik sebagai kota kreatif.

“Kota Banjar akan menjadi salah satu kota kreatif di Jawa Barat. Kami berharap para pegiat ekonomi kreatif yang ada bisa punya spirit atau semangat untuk terus berkembang sehingga bisa naik kelas; go regional, go nasional, bahkan go internasional. Kami butuh kerja bareng dengan kolaborasi bersama insan-insan kreatif,” jelas Supriana.

Kota Banjar juga membentuk Tim Akselerasi Percepatan Pembangunan Daerah (TAPPD) untuk mendorong langkah-langkah yang lebih kreatif dan punya nilai tambah untuk mendukung subsektor unggulan ekraf.

“Banyak sekali sebetulnya terkait ruang-ruang ekonomi kreatif di Kota Banjar dan beberapa potensi seperti batik dan kebudayaan. Banjar bercita-cita menjadi kota kreatif lewat urban attraction tourism. Meski pariwisatanya kurang memadai, kami ingin ekonomi kreatif hadir bukan hanya sebagai penguat ekonomi, tetapi juga sebagai identitas yang membuktikan Kota Banjar mampu mengoptimalkan ekonomi kreatif,” imbuh Bintang sebagai Ketua Tim TAPPD.

Dalam pertemuan tersebut, Menteri Ekraf Teuku Riefky didampingi Direktur Pengembangan Sistem Pemasaran dan Hubungan Kelembagaan Radi Manggala. Sementara Wakil Wali Kota Banjar Supriana didampingi beberapa jajaran kepala dinas dan tim akselerasi wali kota dalam berbagai bidang ekonomi kreatif, pariwisata, dan IT. (Stevani Elisabeth)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU