7 November 2025
HomeBeritaPakar Iklan Sebut Klaim Aqua Air Pegunungan Tidak Salah

Pakar Iklan Sebut Klaim Aqua Air Pegunungan Tidak Salah

SHNet, Jakarta – Ketua Badan Musyawarah Etika Dewan Periklanan Indonesia, Hery Margono menjelaskan bahwa posisi Aqua yang mengklaim sebagai air minum dalam kemasan (AMDK) yang bersumber dari air pegunungan tidak salah dari sisi periklanan dan marketing. Apalagi, sambung dia, hal tersebut juga sudah dibuktikan oleh Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN).

“Jika lembaga yang berwenang BPKN sudah mengonfirmasikan sumber air Aqua dari pegunungan, berarti boleh klaim dari pegunungan,” kata Hery Margono.

Mantan sekretaris jenderal Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) ini menjelaskan bahwa yang keliru untuk dilakukan adalah klaim yang tidak berbasis pada fakta. Dia menjelaskan, produksi sebuah iklan pun harus dilakukan berdasarkan prinsip kejujuran dan tidak boleh membuat misleading atau menyesatkan.

“Jika faktanya sumber air Aqua tidak semua bersumber dari air pegunungan maka klaim harus disesuaikan, walaupun pada mulanya bersumber dari air pegunungan,” katanya.

Hery lantas menilai wajar isu sumber Aqua ini cepat menjadi perkara viral di masyarakat. Dia mengatakan, perkara yang utama adalah pelopor industri air mineral yang telah beroperasi sejak 50 tahun lalu ini telah memenangkan market share sebagai market leader AMDK.

“Kemudian juga (Aqua) sudah memenangkan pangsa hati (heart share) dan pangsa benak (mind share) jadi cepat mencuat,” katanya.

Seperti diketahui, isu sumber air Aqua mencuat usai kunjungan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ke pabrik Aqua di Subang. Video kunjungan tersebut lantas membuat gaduh masyarakat hingga menyebabkan penyesatan opini publik berkenaan dengan sumber air Aqua.

VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto memastikan bahwa klaim pada label Aqua sudah sesuai dengan fakta di lapangan yakni sumber air pegunungan yang bisa dibuktikan dengan beberapa studi dan sains mulai dari geologi hingga hidrologi. Dia menjelaskan bahwa pengambilan sumber air tersebut memang dilakukan melalui pengeboran.

“Jadi sumber airnya sumber air pegunungan sesuai dengan klaim kami di label. Tetapi cara pengambilannya tentunya industri manapun yang menggunakan air tanah dalam pasti penggunaannya, pengambilannya dengan pengeboran. Jadi pengeboran itu adalah caranya tetapi sumber airnya adalah sumber air pegunungan,” katanya.

Pernyataan Vera dibuktikan oleh BPKN yang berkunjung ke pabrik Aqua pada Kamis (30/10/2025) lalu. Ketua BPKN Muhammad Mufti Mubarok menegaskan bahwa Aqua tidak membohongi publik berkenaan dengan sumber air mereka. Dia mengatakan, hasil peninjauan menunjukkan kalau sumber air yang diambil benar berasal dari aliran bawah tanah alami di kawasan pegunungan.

“Kami saksikan sendiri bahwa Aqua memang air gunung. Prosesnya memang melalui pengeboran, tetapi sumber airnya tetap dari pegunungan,” kata Mufti.

Mufti menjelaskan bahwa metode pengeboran dilakukan semata-mata sebagai bagian dari proses produksi yang memenuhi standar teknis dan bukan berarti air berasal dari sumber buatan atau air tanah biasa. Air diambil dari sumber tanah dalam dengan wilayah yang dikonservasikan dengan baik dan berkelanjutan.

BPKN juga mengapresiasi standar kualitas yang diterapkan Aqua dalam proses produksinya. Mufti mengungkapkan bahwa Aqua menerapkan lebih dari 400 parameter uji kualitas air, meski sebenarnya standar nasional tidak mewajibkan sebanyak itu. Dia berharap standar yang tinggi ini dapat ditiru oleh produsen lainnya.

“Ini menunjukkan komitmen tinggi terhadap kualitas dan keamanan produk. Sebenarnya tidak perlu 400 tapi ini dijalanin dan ini menjadi catatan kami bahwa memang konsumen harus percaya ini air berkualitas,” katanya. * * *

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU