19 November 2025
HomeBeritaKesraSelain Sediakan Air Bersih, AQUA Dampingi Kelompok Tani Warga Kampung Cikaret di...

Selain Sediakan Air Bersih, AQUA Dampingi Kelompok Tani Warga Kampung Cikaret di Subang

SHNet, Subang-Produksi gabah kering di Kabupaten Subang, Jawa Barat, meningkat signifikan pada 2025, menandai penguatan ketahanan pangan nasional di tengah upaya pemerintah mencapai swasembada beras. Berdasarkan data, produksi gabah kering Subang mencapai 1 juta ton, naik dari 900 ribu ton pada tahun sebelumnya.

Kampung Cikaret yang berada di Desa Pasanggrahan, Kabupaten Subang, adalah salah satu daerah yang sebagian warganya bekerja mengelola area persawahan atau sebagai petani. Ketua Karang Taruna Kampung Cikaret, Sholeh, mengutarakan keberadaan pabrik AQUA di Subang ikut melakukan pendampingan terhadap kelompok tani mandiri. “Jadi, selain membantu ketersediaan air bersih, AQUA melalui program CSR-nya juga ikut mendampingi kelompok tani masyarakat yang tinggal di Kampung Cikaret ini,” ujarnya yang diamini Ketua RW Kampung Cikaret, Asde Majid.

Dia mengatakan sebagian air yang ditampung di bak penampungan air bersih yang dibangun AQUA di Kampung Cikaret ini juga bisa digunakan untuk mengairi sebanyak 4 hekare sawah warga. ”Jadi, airnya sebagian untuk mengairi sawah seluas 4 hektare,” tuturnya.

Adapun pendampingan yang dilakukan AQUA terhadap kelompok tani di Kampung Cikaret ini, menurut dia, terkait dengan penggunaan pupuk organik. ”Saya termasuk kelompoknya juga. Alhamdulillah, program pupuk organik dari AQUA ini setidaknya bisa mengurangi biaya pembelian pupuk anorganik seperti urea yang harganya lumayan mahal. Dulu sebelum ada pendampingan dari AQUA ini, saya memakai pupuk urea ini sebanyak tujuh kuintal. Tapi, sekarang hanya empat kuintal saja,” katanya.

Dia menyampaikan saat ini warga tani di Kampung Cikaret ini sudah menggunakan 50 persen pupuk organik untuk persawahannya. “Jadi, memang masih semi organik dulu dan tidak boleh langsung 100 persen menggunakan pupuk organik supaya petani tidak terkejut. Karena, saat pertama kita menggunakan pupuk organik ini memang hasilnya turun. Baru kemudian setelah beberapa tahun kemudian produksinya naik lagi,” ucapnya.

Seperti diketahui, Program Pertanian Sehat AQUA di Kabupaten Subang ini dijalankan melalui kolaborasi dengan mitra seperti Human Initiative di Desa Pasanggrahan, yang di dalamnya terdapat Kampung Cikaret. Fokus program ini adalah untuk mendorong praktik pertanian yang ramah lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan petani setempat.

Program AQUA ini meliputi pelatihan dan edukasi: Petani yang tergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) akan mendapatkan pembekalan dan sekolah lapang mengenai praktik pembuatan pupuk cair organik.

AQUA dan Human Initiative juga mendistribusikan alat pres pupuk kepada Kelompok Tani Organik Mandiri di desa tersebut untuk mendukung produksi pupuk organik. Bantuan alat pres pupuk ini bermanfaat untuk memudahkan para petani menyaring pupuk dari ampasnya setelah proses fermentasi selama sekitar 30 sampai 40 hari.

Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan petani melalui penerapan metode pertanian sehat, sekaligus menjaga kelestarian sumber daya air dan lingkungan di daerah tangkapan air pabrik AQUA di Subang. Unit Pengelolaan Pupuk Organik sederhana yang dibangun Kelompok Tani Organik Mandiri ini telah memiliki kapasitas produksi hingga 800 liter pada satu kali musim tanam.

AQUA juga melakukan inisiatif yang lebih luas melalui Program Terintegrasi (Integrated Farming System) atau program pengembangan masyarakat terintegrasi yang dijalankan di beberapa wilayah operasionalnya. Program ini berfokus pada transisi menuju pertanian organik dan berkelanjutan di Kampung Cikaret, Desa Pasanggrahan. (cls)

 

 

 

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU