19 November 2025
HomeBeritaPariwisataWamen Ekraf di Bangkit Fest 2025: Kolaborasi Ekraf Bukan Hanya Transaksional

Wamen Ekraf di Bangkit Fest 2025: Kolaborasi Ekraf Bukan Hanya Transaksional

SHNet, Jakarta– Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar berbicara tentang dinamika kolaborasi ekonomi kreatif. Wamen Ekraf Irene menilai saat ini ada tren intellectual property (IP) yang bisa dikembangkan di banyak media.

“Kalau kita melihat sekarang sebenarnya tren digital opportunity begitu menarik. Ada satu fenomena yang istilahnya digital assets creations for multiple platforms. Hal-hal seperti ini yang bisa diambil sebagai peluang dan dunia akan melihat ekonomi kreatif adalah the new engine of growth yang membuka kolaborasi bersifat authenticity dan membangun kepercayaan,” ungkap Wamen Ekraf Irene saat menjadi panelis dalam Bangkit Fest 2025 di Mangkuluhur Artotel Suites, Jakarta Selatan pada Senin, 17 November 2025.

Bangkit Fest yang baru pertama kali diadakan ini bertujuan untuk menciptakan melting pot atau ruang pertemuan dalam menyalakan harapan lewat karya, inovasi, dan kolaborasi. Dalam sesi yang mengangkat topik Creative Economy: Collaboration Where Everyone Win, Wamen Ekraf Irene menekankan bahwa kolaborasi yang sukses membutuhkan komunikasi yang jelas, visi bersama, dan fokus pada manfaat di luar keuntungan transaksional.

“Bangkit Fest menjadi kesempatan untuk mengedukasi diri karena masyarakat Indonesia bisa menguasai teknologi untuk meningkatkan produktivitas. Kolaborasi itu harus berani show up untuk menyampaikan message meski mengandung idealisme yang kita punya supaya tak menjadi ego pribadi. Segala sesuatu harus dilihat dari hati dan akan didengarkan atau ditangkap juga oleh hati. Ketika kita sudah punya niat dan etika do whatever it takes to make it happen sehingga kolaborasi bukan transaksional saja,” ujar Wamen Ekraf Irene.

Mendukung pernyataan Wamen Ekraf Irene, Yovie Widianto sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ekraf menegaskan bahwa kolaborasi harus dimulai dari hati untuk membangun kepercayaan dan pergaulan, setelah cocok maka harus dicari bentuk kolaborasi yang membawa impact atau dampak secara ekonomi. Yovie Widianto juga menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan tiap subsektor ekonomi kreatif.

“Indonesia menjadi sebuah negara budaya yang super power dari karya. Sekarang secara ekonomi harus mau kita optimalkan. Sektor digital akan menjadi suatu kekuatan bangsa di masa depan untuk hari ini dan seterusnya karena talenta Indonesia bisa memaksimalkan teknologi yang ada sehingga punya kemanfaatan ekonomi. Kolaborasi juga menjadi penting karena tak semua seniman atau kreator kadang bisa menjual karyanya,” imbuh Yovie Widianto yang berpengalaman sebagai komposer dan telah melakukan banyak kolaborasi dengan penyanyi, musisi, maupun pemilik label rekaman.

Sementara itu, Founder Menantea Group and CEO Mantappu Corp Jehian P. Sijabat menambahkan bahwa kolaborasi digital bisa dimulai saat masing-masing kolaborator memahami peran atau posisinya sehingga mereka bisa beradaptasi dengan tren yang relevan melalui media sosial.

“Seniman-seniman terus bermain atau tampil melalui konten sosial media saat ini. Mereka memajang karya dalam berbagai bentuk platform digital supaya bisa ditonton, didengar, dan dinikmati banyak orang. Sampai akhirnya, kami juga menemukan bahwa menjadi konten kreator itu bisa sebagai pekerjaan full-time dan menuntut yang namanya kolaborasi kreatif setiap hari,” tambah Jehian P. Sijabat yang memulai karier saat menjadi freelance manager atau digital marketing di balik layar dari sosok konten kreator Jerome Polin.

Diskusi konstruktif yang membicarakan kolaborasi-kolaborasi dalam bidang musik dan digital terus bergulir dipandu moderator CEO Gema Creative Network Eveline Anastasia. Bangkit Fest yang diadakan Good News From Indonesia (GNFI) dan Gema Creative Network pun menumbuhkan optimisme yang mendorong aksi nyata dan perubahan positif terkait connection and collaboration for create creative economy. (Stevani Elisabeth)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU