12 October 2025
HomeBeritaWonderful UT-IMDE: Rektor IMDE Berkunjung ke Universitas Terbuka

Wonderful UT-IMDE: Rektor IMDE Berkunjung ke Universitas Terbuka

SHNet, Jakarta ,  Dunia pendidikan tinggi terus berubah secara dinamis.  Menyongsong berbagai perkembangan teknologi, , Rektor Institut Media Digital Emtek (IMDE) Totok Amin Soefijanto mengunjungi kampus Universitas Terbuka (UT) di kawasan Pondok Cabe, Jakarta Selatan, pada Kamis (09/10/2025)

“Wonderful,” ujar Totok saat tiba di kampus UT yang asri dan hijau itu.  Kebetulan, UT terus bertransformasi sejak menjadi PTN-BH pada 20 Oktober 2022 yang lalu.  Kemudian, sejak 25 Agustus 2025, UT memiliki rektor baru, Prof. Ali Muktiyanto.  Bukan orang baru, Prof Ali sebelumnya pernah menjabat sebagai Kaprodi Akuntansi, Dekan Fakultas Ekonomi, dan Wakil Rektor bidang Keuangan, Sumberdaya, dan umum.

“Kita ini ternyata memiliki potensi yang besar untuk kerjasama,” kata Dr. Tuti Puwoningsih, wakil direktur bidang akademik dan kemahasiswaan Sekolah Vokasi Universitas Terbuka, yang menerima kunjungan tim IMDE.  Sekolah Vokasi UT juga baru dibentuk September 2025 yang akan mengkonsolidasikan semua prodi vokasi yang saat ini tersebar di berbagai Fakultas.  Dalam sambutannya,

Rektor IMDE menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen perguruan tinggi dalam memperkuat pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi secara kolaboratif dan adaptif terhadap perkembangan digital. “Kami melihat Universitas Terbuka sebagai mitra strategis dalam memperluas akses dan inovasi pendidikan tinggi berbasis teknologi dan sistem pendidikan daring.

Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat mempercepat transformasi akademik dan peningkatan kualitas akademik, pembinaan kompetensi Dosen, eksplorasi pendidikan berbasis digital dan hibrid, serta alternatif penerimaan di luar uang kuliah.  Sebagai PTN-BH, UT tentu berpengalaman dalam membuka unit-unit baru untuk usaha kampus yang mendatangkan penerimaan,” ujar Totok Amin Soefijanto.

IMDE yang berada di dalam ekosistem Elang Mahkota Teknologi (EMTEK) memiliki tugas mengembangkan kualitas manusia di bidang industri kreatif dan bisnis digital.  Kemampuan anak-anak bangsa dalam mencipta karya seni hendaknya terus diasah, salah satunya melalui IMDE, agar produk seni budaya seperti film, teater, program televisi, drama, dan sejenisnya memiliki mutu kelas dunia.

“Kami ingin karya-karya anak bangsa menjadi tuan rumah yang mendominasi ruang publik di tanah air, tidak kalah dari produk impor,” tambah Rektor IMDE. Wakil Direktur Akademik sekolah Vokasi menegaskan bahwa UT selalu membuka ruang kolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi di dalam dan dari luar negeri guna memperkuat jaringan pembelajaran yang terbuka dan fleksibel.  “Kolaborasi dengan IMDE ini sangat relevan dengan semangat UT dalam memperluas jangkauan pendidikan berkualitas dan pengembangan riset terapan yang berdampak bagi masyarakat,” kata Vivi Indra Amelia Nasution, staf ahli Rektor dan Chief of Global Reputation Task Force UT.

Kerja Sama Berbagai Aspek Strategis

Gayung bersambut, tim UT dan IMDE segera menyusun naskah kerja  sama untuk mewujudkan kolaborasi yang produktif. Ruang lingkup kerja sama yang akan dituangkan dalam MoU mencakup berbagai aspek strategis, di samping kolaborasi Tri Dharma adalah memberikan kesempatan dosen IMDE untuk memberikan materi-materi kuliah yang bisa ditawarkan di ICE (Indonesia Cyber Education) Institute yang didirikan oleh 14 perguruan tinggi di tanah air, antara lain UI, UGM, IPB, dan Binus University.  UT saat ini didapuk menjadi koordinator ICE Institute.

“Matakuliah yang ada di sini ada yang free dan berbayar, dapat diakses siapa saja, tidak harus mahasiswa.  Bisa juga masyarakat umum yang ingin belajar sesuatu,” kata Prof. Fatia Fatimah, manajer kemitraan dan sertifikasi ICE Institute.  ICE yang berada di UT ini yang mirip seperti market place untuk mata-mata kuliah yang bisa diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Indonesia, bahkan mahasiswa internasional.

Indonesia itu beragam dari sisi adopsi teknologi dan ketersediaan jaringan telekomunikasi. Selain keragaman penguasaan kompetensi digital pembelajarnya, ada wilayah-wilayah yang di luar jangkauan sistem telkom yang ada.  Kenyataan ini membuat tim produksi bahan ajar di UT terus beradaptasi tanpa mengabaikan pembelajar yang masih bergantung pada modul cetak.

“Kami masih menyiapkan materi cetak, meskipun terus mengembangkan materi digital dan ruang virtual, termasuk metaverse,” kata Candra Wibawa, manajer Produksi Bahan Ajar UT.  Kunjungan IMDE ke UT ini juga menjadi momentum penting untuk membangun ekosistem kolaborasi pendidikan tinggi yang lebih inklusif dan berorientasi masa depan.

Rencana penandatanganan MoU dijadwalkan akan dilaksanakan dalam waktu dekat antara Rektor Institut Media Digital Emtek (IMDE) dan Universitas Terbuka (UT).  Kedua lembaga ini berkomitmen memperkuat peran perguruan tinggi dalam menghadirkan pendidikan tinggi yang terbuka, kolaboratif, dan berdampak nyata bagi pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.(sur)

 

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU