1 November 2025
HomeBeritaGalang Kolaborasi, Temu Nasional Diaspora NTT Bakal Digelar di Kupang

Galang Kolaborasi, Temu Nasional Diaspora NTT Bakal Digelar di Kupang

Jakarta-Gubernur NTT Melki Laka Lena berusaha menjalin kolaborasi dengan berbagai pihak untuk bersama-sama berkontribusi dalam membangun Nusa Tenggara Timur. Untuk itu, Gubernur Melki menyambut baik gagasan yang melibatkan diaspora NTT yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, dengan menggelar Temu Nasional Diaspora NTT pada Desember 2025.

Demikian informasi yang disampaikan Kepala Badan Penghubung NTT, Florida Taty Satyawati, ST di Jakarta, Kamis (30/10/2025).  Menurut Taty, pihaknya untuk memfasilitasi sehingga kegiatan di Kupang bisa berjalan dengan baik dan bisa terbangun kolaborasi.

“Kami sudah melakukan koordinasi dan komunikasi dengan berbagai  elemen diaspora NTT yang berada di seluruh Indonesia. Rapat persiapan juga sudah dilakukan pada 25 Oktober lalu di Kantor Badan Penghubung NTT di Jakarta. Temu Nasional Diaspora itu melibatkan orang NTT yang ada dimana-mana, sehingga membutuhkan persiapan yang baik. Ancer-ancer acara akan digelar sekitar pertengahan Desember 2025. Tapi, masih butuh pematangan,” jelas Taty.

Taty menjelaskan, para prinsipnya lokasi pertemuan akan digelar di Kupang, tetapi masih butuh koordinasi lebih lanjut dengan panitia daerah di Kupang serta dengan Pemprov NTT di Kupang, agar lebih memantapkan detail acara, terutama kehadiran peserta dari berbagai provinsi di Indonesia.

Menurut Taty, kegiatan itu merupakan Temu Nasional Rumah Besar Flobamora Indonesia dengan Pemerintah NTT dan memang sejalan dengan semangat Bapak Gubernur untuk membangun kolaborasi dan sinergi dengan semua pihak.  “Saya kira acara ini sangat baik, karena ada potensi yang besar di kalangan diaspora NTT. Kalau semua kekuatan disatukan, tentu akan sangat positif bagi NTT,” katanya.

Dalam pertemuan persiapan, Taty menggarisbawahi beberapa program kerja dan kebijakan Gubernur NTT, yang menenkankan penguatan ekonomi masyarakat melalui potensi sektor kelautan, pariwisata, dan pertanian. Kemudian, kolaborasi dengan komunitas diaspora untuk mendorong investasi daerah, serta peningkatan tata kelola data warga NTT di luar provinsi untuk mendukung kebijakan sosial dan ketenagakerjaan.

“Jadi kegiatan yang melibatkan diaspora NTT sejalan dengan keinginan Bapak Gubernur. Diaspora NTT ini memiliki potensi besar terutama dalam mendorong arus investasi ke NTT.  Bisa saja, secara administrasi kependudukan, sudah menjadi warga di daerah lain, tetapi tetap saja tidak mungkin melupakan kampung halaman,” kata Taty.

Menurut Taty, salah satu yang juga menjadi perhatian adalah mengenai data kependudukan dan ketenagakerjaan. Sebab, pihaknya masih menemukan banyak warga NTT di luar daerah yang belum memiliki dokumen kependudukan yang lengkap (KTP, KK, atau data migrasi).

Hal itu, kata Taty, sangat  berdampak pada akses terhadap layanan publik, perlindungan tenaga kerja, dan pendataan diaspora. “Karena di lapangan, kami sering menangani persoalan ketenagakerjaan yang sangat minim perlindungan, antara lain karena masalah administrasi kependudukan,” jelasnya.

Selain itu, Taty secara khusus memberikan penekanan bahwa kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak merupakan langkah penting untuk bersama membangun NTT. “Kita semua harus kerjasama, pemerintah, swasta, komunitas, organisasi kemasyarakatan, media dan masyarakat sipil. Kalau ini bisa berkolaborasi, tentu akan menjadi kekuatan untuk membangun NTT yang maju dan inklusif,” tutur Taty.(den)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU