SHNet, JAKARTA– Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi DKI Jakarta terus berinovasi melakukan berbagai hal demi meningkatkan prestasi atlet mereka. KONI DKI pun berkomitmen melakukan pembinaan atlet dengan menjadi barometer nasional juga mengantarkan atlet menuju pentas dunia.
Persiapan KONI DKI sejak awal 2023 sudah harus matang. Sebab, tahun depan sudah dimulai babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024. Terakhir kali DKI juara umum PON pada edisi Riau 2012. Pada dua edisi, DKI hanya menempati peringkat kedua di bawah Jawa Barat pada edisi PON Jabar 2016 dan PON Papua 2020.
”Untuk mengantarkan atlet menuju pentas dunia harus punya fondasi kuat dalam hal pembinaan,” tegas Ketua KONI DKI Hidayat Humaid.
Hidayat menyatakan, KONI DKI Jakarta juga sudah melakukan pembenahan organisasi untuk menghasilkan prestasi lebih baik. ”Pembenahan organisasi menjadi hal penting. Karena, organisasi yang baik dipastikan akan menghasilkan atlet yang berkualitas,” kata Hidayat Humaid.
Untuk menyambut Pekan Olahraga Nasional (PON) -XXI di Sumut dan Aceh pada 2024, Bidang Pembinaan Prestasi (Binpres) sudah melakukan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) serta menggelar tes fisik atlet lapis 1 dan lapis 2 di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta Timur.
”PON ini menjadi sasaran antara untuk menuju ke pentas dunia itu,” ujar Hidayat Humaid saat Press Gathering dengan tema ‘Reflieksi Kegiatan KONI Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022’ di Gedung KONI DKI Jakarta, Rabu (7/12/2022) siang.
Setelah tes fisik, digelar perjanjian kerja sama (PKS) kepada para atlet oleh bidang hukum. Selain atlet, PKS juga dilakukan kepada para pelatih, asisten pelatih (aspel) serta pelatih fisik. Saat ini DKI mempelatdakan cabor dipersiapkan untuk menghadapi eventPON 2024.
Hidayat menambahkan, saat ini yang sudah Pelatda adalah nomor perorangan. Sedangkan, nomor beregu seperti sepak bola, basket, voli, dan lainnya, belum dan akan dimulai pada awal 2023. ”Tahun 2023 ini adalah tahunnya babak kualifikasi. Jadi pintu masuk menuju PON ditentukan di tahun depan. Kalau pra-PON lolos bisa ikut. Kalau tidak hanya jadi penonton saja,” tutur Hidayat.
KONI DKI bertekad meloloskan sebanyak mungkin atlet untuk ke PON. Apalagi, 2024 kabarnya ada sebanyak 1.050 nomor yang dipertandingkan. Naik drastis saat di Papua 2020 yang hanya melombakan 681 nomor.
”Untuk menuju target itu program yang akan dilaksanakan selain pelatda secara umum juga kami akan rekrut pelatih asing dan ada juga atlet kami yang berlatih di luar,” ucap Hidayat.
Fatchul Anas sebagai Wakil Ketua Umum III yang membidangi Iptek & Kesehatan juga Humas dan IT mengatakan kalau bidangnya pun secara konsisten menggelar dialog interaktif tentang perkembangan Olahraga di Jakarta.
“Humas DKI juga berkolaborasi dengan sabor-cabor dalam hal publikasi kegiatan Olahraga. Dari kolaborasi inilah kami tahu sejauh mana perkembangan olahraga di Jakarta. Yang pasti, KONI DKI akan melakukan yang terbaik untuk meningkatkan prestasi atlet ibukota,” tutur Fatchul Anas yang putra-putranya juga merupakan atlet-atlet Berkuda andalan DKI Jakarta. (Non)