SHNet, Bali- Indonesia dan Ceko semakin memperat kemitraan bilateral, termasuk untuk mengatasi pandemi dan memulihkan ekonomi pasca pandemi. Sejumlah sektor kerja sama kedua negara, antara lain industri militer, energi ramah lingkungan dan penurunan emisi gas menjadi perhatian khusus.
Kesepakatan optimalisasi kemitraan tersebut ditegaskan kembali pada Forum Konsultasi Bilateral (FKB) ke-2 antara Indonesia dan Ceko yang digelar di Bali, Rabu (8/12/2021). Delegasi Republik Indonesia dipimpin oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Duta Besar Ngurah Swajaya, sementara delegasi Ceko dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri Republik Ceko Duta Besar Martin Tlapa. Forum konsultasi bilateral adalah ajang pembahasan kerja sama bidang politik-keamanan dan isu-isu lain terkait kepentingan kedua negara.
“Hubungan bilateral antara Indonesia dan Ceko memiliki kedekatan secara historis sejak awal kemerdekaan Republik. Kerja sama bilateral selama ini telah berlangsung secara produktif, dengan Ceko, sebagai salah satu negara di Eropa Tengah dengan kepentingan yang kerapkali selaras dengan posisi Indonesia,” tutur Dubes Swajaya.
Pada pertemuan tersebut, Indonesia mengundang Ceko untuk berinvestasi pada transisi energi di Indonesia. Pengembangan industri otomotif untuk kendaraan angkutan umum bertenaga listrik dan pembangunan ibukota baru di Indonesia menjadi isu bahasan dalam kesempatan FKB. Di samping itu, kedua negara juga sepakat untuk mengedepankan “leading by example” dalam hal penurunan emisi, sebagaimana telah disepakati pada pertemuan Komisi Ekonomi Bersama ke-5 RI-Ceko (10/11).
Pertemuan FKB ke-2 berlangsung konstruktif di mana Indonesia juga mengajukan proposal pengaturan koridor perjalanan dan pengakuan vaksin bersama kepada Ceko. Upaya ini adalah untuk mendorong upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Kedua negara juga memberikan perhatian khusus pada stabilitas kawasan dan dunia. Untuk itu, Ceko juga mengakui peran penting Indonesia sebagai penyeimbang dalam konflik dan rivalitas yang berkembang di kawasan.
Indonesia dan Ceko terus perkuat hubungan bilateral berdasarkan kesamaan kepentingan, khususnya dalam isu lingkungan hidup dan perubahan iklim. Ceko juga menyampaikan dukungan bagi proposal Indonesia untuk membentuk Intergovernmental Group (IGG) on Oilseeds, Oils, and Fats dalam wadah internasional FAO, dan mengapresiasi tingginya minat pada program pertukaran pelajar antara kedua negara. Memanfaatkan FKB, Indonesia juga mengusulkan program penelitian bersama tentang minyak nabati oleh masing-masing lembaga riset atau universitas di kedua negara.
Delegasi Ceko terdiri pula dari unsur pengusaha yang bergerak di bidang alat kesehatan. Sebelum pelaksanaan FKB (07/12/2021), telah diadakan pula kegiatan Forum Bisnis di Jakarta mengikutsertakan kalangan bisnis Indonesia, termasuk KADIN. Dalam Forum Bisnis ini terdapat potensi investasi dan perdagangan antara Rp. 200 – 500 milyar. (sur)