SHNet, JAKARTA – Indonesia Communication Outlook (ICO) Vol.2 kembali hadir dengan membahas topik menarik mengenai Navigating a Political Year: Examining Risks and Opportunities from a Marketing and Communication Perspective.
Acara ini diselenggarakan pada hari Rabu (27/9/2023), di Grand Ballroom Sentral Cawang Hotel. Pada ICO kali ini menghadirkan panelis dan pembicara terkemuka yang membahas isu-isu penting seputar pemasaran politik, media sosial, dan strategi merek di tahun politik yang dinamis.
Indonesia Communications Outlook (ICO) 2023 Vol.2, merupakan panel discussion, gathering & networking event, yang membahas isu-isu krusial dalam industri komunikasi dan pemasaran di Indonesia. Acara dengan dua topik panel discussion
“The Power and Impact of Political Marketing on Social Media and Digital Platforms” dan Navigating Brand Activities during a Political Year: Challenges and Strategies for Success ini diselenggarakan oleh Kalandara Group dan dihadiri oleh para profesional di bidang public relations, komunikasi, dan digital yang ingin mendapatkan wawasan terbaru dan peluang networking.
Dengan kapasitas terbatas untuk 100 peserta yang mendaftar sebelumnya (RSVP only), acara ini juga disiarkan melalui platform Zoom, dengan lebih dari 150 peserta yang mengikuti acara secara daring.
Adapun para pembicara yang hadir diantaranya: Sandiaga Salahuddin Uno, B.B.A., M.B.A. – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.
Usman Kansong, S.Sos,M.Si. – Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika. Edoardo Irfan, S.IP, M.Si – Analis & Akademisi Universitas Al-Azhar Indonesia. Andes Lukman – Analis Senior IMCS, LKBN ANTARA.
Lathifa Al Ansari – Ketua Bidang Pemilih Pemula dan Millennial DPP Partai NasDem.
Fanny Yulia Chaniago – Head of Branding and Partnership Indonesia Indicator.
Anggana Bunawan – Wakil Sekretaris Umum APINDO. Ovidia Nomia – Direktur Komunikasi P&G. Arto Soebiantoro – Brand Activist Gambaranbrand & Indonesia Brand Activist Network.
Agrie Pratama Jakaria – VP – Head of Corporate Communication Danareksa.
DR. Aqsath Rasyid CEO at NoLimit Indonesia, Bidang Pengembangan Kompetensi Kehumasan PERHUMAS
Melalui ICO kali ini, Kalandara Group berupaya menghadirkan wacana terkini seputar isu-isu penting yang muncul dalam dinamika politik yang senantiasa berubah. Dengan mengundang sejumlah praktisi dan ahli terkemuka, diharapkan dapat memperluas cakrawala wawasan bersama dan mempertahankan stabilitas sepanjang tahun politik ini, melalui perayaan demokrasi yang damai dan pendekatan komunikasi yang bijak, serta memacu pertukaran gagasan yang penuh pencerahan.
Fokus diskusi ini terarah pada strategi mengatasi tantangan dan mengelola dinamika politik. Bagaimana peran pemasaran dan komunikasi dapat memberikan kontribusi vital dalam menghadapi situasi yang kompleks ini, baik dari perspektif bisnis, merek, maupun profesional di bidang komunikasi dan pemasaran.
Dewi Irma Kusvianty selaku CEO dan Co-Founder Kalandara Group menjelaskan tema besar dari acara ini dan menyoroti pentingnya perspektif pemasaran dan komunikasi dalam menghadapi tahun politik yang kompleks.
“Kami sangat bersemangat untuk kembali menghadirkan ICO, terutama dalam rangka menggali lebih dalam tentang dinamika politik yang berpengaruh besar terhadap dunia komunikasi dan pemasaran. Dengan mengangkat tema yang sangat relevan dengan dinamika politik saat ini, ICO 2023 Vol. 2 bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam kepada para profesional di industri komunikasi dan pemasaran, serta menjaga persatuan, demokrasi, dan reputasi bisnis. ICO hadir dengan panduan praktis untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di tahun politik. Hal ini diharapkan dapat membantu untuk mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang di tahun politik ini dengan lebih efektif,” ujarnya.
Dewi juga menambahkan bahwa persatuan dan keberlangsungan demokrasi adalah hal yang lebih besar dan harus dijaga. Dalam konteks komunikasi, ada banyak hal yang bisa dilakukan. Para komunikator, aktor politik, konsultan komunikasi, serta praktisi dan profesional di bidang komunikasi, bisnis, dan branding dapat bersiap menghadapi tahun politik ini.
“Kita dapat berusaha mengarahkan komunikasi politik ke arah yang lebih positif dan membangun. Alih-alih memprovokasi perpecahan, mari kita dorong diskusi yang memberi wawasan dan pengetahuan,” imbuhnya.
Pemanfaatan Media Sosial dalam Politik dan Strategi Brand di Tengah Tahun Politik
Usman Kansong selaku Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, menegaskan bahwa media sosial telah muncul sebagai alat yang sangat berpengaruh dalam membentuk opini publik terutama dalam politik. Dia menyoroti betapa krusialnya untuk memahami dampak strategi pemasaran politik di era digital terhadap masyarakat dan politik Indonesia. “Pemahaman mendalam tentang ini adalah kunci untuk mengelola peran media sosial dalam politik dengan bijak,” ujar Usman.
Sementara itu, Anggana Bunawan selaku Wakil Sekretaris Umum APINDO, memberikan pandangannya mengenai tantangan dan strategi brand di tengah dinamika tahun politik. Dia menegaskan, bahwa setiap pelaku usaha, baik melalui brand atau persona yang mewakilinya secara kreatif namun tetap hati-hati dalam memanfaatkan berbagai momentum di tahun politik, karena potensi media backlash atau krisis yang kontraproduktif bagi keberlanjutan bisnis.
Tahun politik bisa dimanfaatkan secara produktif oleh penggiat komunikasi/kehumasan dalam mendukung peningkatan kualitas konten atau kemampuan komunikasi para pemangku kepentingan politik bahkan para kandidat yang berkontestasi. Disamping itu, sektor periklanan, produk sandang, makanan/minuman, transportasi, dan sektor industri kreatif berpotensi mendapatkan peningkatan permintaan yang positif. Pentingnya bagi merek dan bisnis untuk mempertahankan momentum, menghadapi ketidakpastian, dan tetap optimis dalam menghadapi masa politik yang krusial ini.
“Ketahanan dan fleksibilitas dalam mengimplementasikan strategi bisnis pada brand atau persona yang mewakilinya adalah kunci untuk meraih peluang di tengah tantangan tahun politik,” tambah Anggana. (Non)