22 October 2025
HomeBeritaEkonomiKoperasi Kana dan UKM Sumbar Gelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendamping Koperasi Desa

Koperasi Kana dan UKM Sumbar Gelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendamping Koperasi Desa

SHNet, JAKARTA – Semangat pemberdayaan ekonomi desa terus tumbuh di Sumatera Barat. Salah satunya melalui Pelatihan Peningkatan Kompetensi Pendamping Koperasi Desa Merah Putih yang digelar Dinas Koperasi dan UKM Sumbar selama lima hari, Jumat hingga Selasa (17–21 Oktober 2025), di Kota Padang.

Kegiatan ini menjadi langkah nyata pemerintah daerah dalam memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) koperasi, agar mampu mengelola usaha secara profesional dan berkelanjutan. Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar, Endrizal, menyebut pelatihan tersebut bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan investasi jangka panjang untuk membangun koperasi yang mandiri.

“Kami ingin para pengurus dan pendamping koperasi memahami cara mengelola operasional secara efisien, membaca peluang bisnis, dan memanfaatkan potensi ekonomilokal,” kata Endrizal. Ia menegaskan, pendamping koperasi merupakan ujung tombak dalam menggerakkan ekonomi masyarakat desa. Melalui Gerakan Desa Merah Putih, mereka diharapkan  menjadi motor penggerak semangat gotong royong dan kemandirian ekonomi rakyat.

Menariknya, pelatihan ini juga menjadi ajang kolaborasi antara pemerintah dan koperasi swasta. Pada hari ketiga, Koperasi Kana turut hadir memberikan sosialisasi Program Koperasi Manis, sebuah inisiatif yang mengajak koperasi desadan kelurahan (Kopdes/Kel) menjadi distributor bahan pokok, terutama gula putih.

Ketua Harian Koperasi Kana, Tresya Wijaya, mengatakan program ini bertujuan memperluas jaringan antar koperasi serta membuka peluang usaha baru di daerah. “Kami ingin membangun kemitraan yang kuat dan saling menguntungkan. Koperasi desa bisa berperan sebagaidistributor lokal dan mendapat manfaat ekonomi langsung,” jelas Tresya.

Untuk mendukung jalannya program, Koperasi Kana menyediakan pendanaan operasional sebesar Rp, 2 juta per bulan bagi setiap Kopdes/Kel Merah Putih yang ikut bergabung. (Dok/SHNet).

Untuk mendukung jalannya program, Koperasi Kana menyediakan pendanaan operasional sebesar Rp, 2 juta per bulan bagi setiap Kopdes/Kel Merah Putih yang ikut bergabung. Produk sembako disalurkan melalui sistem konsinyasi tanpa pembayaran di muka (DP) dengan nilai transaksi mencapai Rp. 200 juta per bulan per koperasi.

Langkah ini dinilai mampu membantu koperasi di tingkat desa agar tetap bergerak tanpa terbebani modal besar di awal. “Kami ingin koperasi bisa fokus menjual produk dan melayani masyarakat, sementara stok barang kami bantusediakan,” tambahnya.

Inovasi tersebut mendapat apresiasi dari Endrizal. Ia menilai Koperasi Kana berhasil menjawab persoalan klasik yang sering dihadapi koperasi di daerah. “Koperasi sering terkendala karena barang tidak tersedia ataumodal tidak mencukupi. Koperasi Kana hadir dengan solusikonkret—produk ada, modal juga tersedia,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut kerja sama, Koperasi Kana dan Koperasi Dinas Sumbar menandatangani nota kesepahaman (MoU) dalam pelaksanaan Program Koperasi Manis. Penandatanganan dilakukan oleh Tresya Wijaya dan Muhammad Sophian Tawar, Ketua Koperasi Konsumen Kopediko Syariah Sejahtera Sumbar.  (Non)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU