22 September 2023
HomeBeritaKopi Indonesia Diminati di Paris Café Festival 2021

Kopi Indonesia Diminati di Paris Café Festival 2021

SHNet, Jakarta  – Kopi Indonesia memikat publik Paris di Paviliun Indonesia pada ajang Paris Café Festival 2021 yang digelar pada 29-31 Oktober 2021, yang berhasil menarik minat lebih dari 2.000 pengunjung untuk sekaligus berkesempatan menikmati secara langsung kopi nusantara.

“Selama pameran berlangsung, animo pengunjung terhadap Paviliun Indonesia cukup tinggi. Banyak dari mereka yang antusias menanyakan ketersediaan berbagai jenis kopi Indonesia di kedai-kedai kopi wilayah Paris,” ujar Atase Perdagangan KBRI Paris Ruth Joanna Samaria lewat keterangan tertulisnya yang diterima di Jakarta, Selasa.

Paviliun Indonesia, yang merupakan satu-satunya paviliun negara produsen kopi di pameran itu, menghadirkan delegasi Special Coffee Association Indonesia (SCAI) yang membawa lebih dari 10 jenis kopi arabika Indonesia dengan merek dagang ‘Catur Kopi’.

Beberapa jenis kopi yang ditampilkan di antaranya berasal dari Bali (jenis Kintamani), Jawa Tengah (jenis Banjarnegara dan Sindoro), dan Nusa Tenggara Timur (jenis Manggarai).

“Tak ketinggalan, turut dihadirkan pula dua barista ternama Indonesia, yaitu Mikail Jasin, juara ke-4 World Barista Championship 2019 dan Yessy Violin, juara Indonesia Cup Tasters 2018,” kata Ruth seperti dikutip dari Antara.

Dalam pameran itu, SCAI juga melaksanakan dua sesi coffee cupping yang menyajikan 15 jenis kopi arabika Indonesia dan dihadiri lebih dari 50 importir kopi di Paris. Selain itu, delegasi SCAI juga melaksanakan pertemuan bisnis dengan sejumlah distributor kopi di Paris, antara lain dengan SCA France dan Clima Coffee.

Berdasarkan hasil sesi coffee cupping tersebut, beberapa distributor kopi di Paris menyatakan minatnya untuk mengimpor lebih banyak lagi kopi Indonesia.

Bahkan, Clima Coffee menyatakan keinginannya untuk melaksanakan sesi coffee cupping spesial yang akan mengundang beberapa kafe ternama di wilayah Paris.

Hal tersebut sangat menguntungkan Indonesia karena dengan menyajikan kopi Indonesia di berbagai kafe terkenal di Paris, kopi Indonesia akan semakin dikenal di dunia gastronomi Prancis.

Ruth menambahkan, adapun potensi transaksi pembelian kopi Indonesia yang dihasilkan melalui pameran ini adalah sekitar 115 ribu dolar AS per tahun dan kontrak pembelian berpotensi mencapai lima tahun kontrak.

“Selanjutnya, untuk menindaklanjuti hasil pameran ini dan memaksimalkan promosi produk kopi Indonesia di Prancis, kami akan menjadwalkan untuk langsung mengunjungi beberapa distributor kopi di Prancis dengan membawa beberapa sampel kopi dari SCAI,” kata Ruth.

Paris Café Festival 2021 merupakan kegiatan tahunan di Paris yang mempromosikan budaya minum kopi di masyarakat Paris pada khususnya, dan Prancis pada umumnya.

Pameran ini diselenggarakan oleh Allegra Group yang bergerak khusus di bidang pengembangan industri kopi dan berpusat di Inggris.

Selain Paris Café Festival, Allegra juga menyelenggarakan kegiatan serupa di tujuh kota lainnya di dunia seperti London, Milan, Amsterdam, New York, Los Angeles, Toronto, dan Sao Paolo.

Sementara itu, kopi Indonesia merambah pasar di kawasan Balkan Eropa dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara sebuah produsen kopi Indonesia dan sebuah perusahaan Kroasia, menurut keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di Zagreb, Rabu

Perjanjian ekspor kopi Indonesia itu bernilai 1,05 juta dolar AS (sekitar Rp15 miliar) per tahun.

“Ini untuk pertama kalinya kopi Indonesia akan tembus pasar negara Balkan dengan merek asli kopi Indonesia. Jadi Indonesia tidak lagi hanya menjual biji kopi mentah ke Eropa saja, namun betul-betul akan melakukan ekspor produk jadi kopi Indonesia ke Eropa,” kata Kuasa Usaha KBRI Zagreb, Elbanita Ruru.

Dia menegaskan bahwa penandatanganan MoU tersebut menjadi bukti bahwa diplomasi ekonomi KBRI Zagreb tidak berhenti di masa pandemi COVID-19.

Selain itu, kerja sama tersebut menjadi awal merambahnya kopi Indonesia ke negara-negara Balkan yang mencakup Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Albania, Bulgaria, Makedonia Utara, Montenegro, serta Turki. (Victor)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU