SHNet, JAKARTA – Setelah Pilates dilahirkan pertama kali di Indonesia di Pantai Indah Kapuk (PIK) pada Agustus 2021 saat Covid masih merajalela, Eny Surya yang kini punya sembilan usaha Pilates Re Bar di seantero Jakarta ini, memang bertujuan membantu percepatan kesembuhan bagi orang-orang yang kena covid.
Syukur usahanya berhasil sehingga Pilates Re Bar pun berkembang pesat di Jakarta hingga mencapai sembilan Pilates Re Bar di PIK, Kemang, Pondok Indah, juga di Kelapa Gading dan bêberapa wilayah. Pilates pun berkembang pesat dan belakangan makin digandrungi di Indonesia. Dari total sembilan studio pilates di wilayah Jakarta dan Tangerang, Eny Surya menyatakan kalau mulai Juni atau Juli, usaha pilates Re Bar ini akan diluaskan sampai ke Semarang.
“Kami sudah matang menyusun rencana untuk buka di Semarang, Jawa Tengah. Ini pertama kalinya Pilates Re Bar akan keluar dari Jakarta, setelah kami membangun sembilan studio Pilates Re Bar di Jakarta, rencana antara Juni stau Juli paling telat kita sudah masuk di Semarang. Kita juga punya academy sendiri. Kita tak mengambil pilates instruktur dari luar, tapi kita bentuk sendiri instrukturnya lewat academy kita disini,” jelas Eny Surya kepada Media saat akan merayakan hari jadi ke dua tahun studio Pilates Re Bar di Kelapa Gading, Jumat (5/4/2024).
Hiasan dan ornament-ornament, juga thema Ulang tahun sudah terlihat di bagian depan Studio Pilates Kelapa Gading yang kini merayakan hari jadinya yang kedua tahun. Eny Surya juga terlihat astucias memperkenalkan bêberapa instrukturnya, termasuk salah satu aktivis pilates, Inge Anugrah yang ikut mendampingi Eny Surya dalam perbincangan dengan media.
Inge yang masih terlihat cantik dan sintal ini menyatakan kagum sebagai salah satu aktivis pilates karena pilates ini justru sangat membantu merangkai bentuk tubuh kita. Apalagi, pilates ini sangat dianjurkan bagi segala usia, mulai dari usia anak-anak sampai usia 70 tahun.
Menurut Inge, pilates ini adalah olahraga yang low impact, yaitu olahraga dengan beban yang rendah. Ia menyatakan, melakukan pilates secara rutin, justru mampu melatih kekuatan, ketahanan dan fleksibilitas otot.

“Total body tetap digerakkan, tapi tak high impact, sehingga tak melukai tubuh. Atas dasar itulah, mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, bahkan hingga usia 70 tahun pun, tak ada pantangan jika ingin pilates, lakukan saja,” jelas Inge Anugrah.
Inge juga menganjurkan kalau olahraga pilates tetap bisa dilakukan meski kita tengah menjalani ibadah puasa. “Saat berpuasa pun tak langsung bikin capek, lapar atau haus. Tetap gerak aja tapi lebih smooth. Ini oke banget. Jadi untuk yang puasa, tetap bisa melakukan pilates,” ujar Inge yang sudah rutin mengikuti pilates sejak studio Pilates Re Bar pertama kali dibuka di PIK pada 2021.
Eny Surya pun menambahkan kalau pilates adalah salah satu jenis latihan fisik dengan intensitas ringan yang berfokus pada rehabilitasi dan peningkatan kekuatan tubuh. Latihan ini dipopulerkan Joseph Pilates, seorang atlet veteran Jerman di awal abad ke-20.
“Melakukan pilates secara rutin akan membantu melatih otot-otot punggung bawah, pinggul, panggul dan perut agar bisa bekerja secara selaras. Melalui pilates pula, otot inti tubuh dapat menstabilkan kordinasi tubuh sehingga postur tubuh bisa menjadi lebih baik saat duduk dan berdiri,” belas Eny Surya.
Tujuan utama pilates sebenarnya adalah melatih otot inti tubuh yaitu otot di sepanjang area dada bawah, perut, punggung, dan sekitar panggul. Memiliki otot yang kuat akan membuat  tubuh menjadi lebih stabil dan kokoh sehingga tidak akan mudah terjatuh dan cedera. Pilates memang terlihat sederhana, tapi sebetulnya pilates adalah latihan yang membutuhkan konsentrasi tinggi untuk memperoleh manfaat optimal
“Pilates berfokus pada pengaturan nafas serta pengendalian pikiran dan tubuh sehingga nantinya seseorang bisa lebih fokus di setiap gerakan,” tutur Eny Surya yang membeberkan kalau anggota tetap pilates di seluruh Jakarta sudah mencapai 3000-an lebih sehingga ia berharap dengan dibukanya studio Pilates Re Bar di Semarang nanti, member akan terus bertambah. Â (Non)