16 September 2024
HomeBeritaRehabilitasi Sumber Desa Tertek Dibantu Aliansi Relawan

Rehabilitasi Sumber Desa Tertek Dibantu Aliansi Relawan

SHNet, Kediri – Suasana di Sumber Lanang pada Minggu pagi kali ini tampak berbeda dari hari-hari biasanya. Dua petugas berseragam hijau tampak berjaga di depan area Sumber. Mereka dengan ramah berusaha membantu warga yang mendatangi area mata air yang berlokasi di Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur ini.

“Ada acara penghijauan Bu,” ujar Darmadi, salah satu petugas yang ternyata adalah anggota Satgas Perlindungan Masyarakat (Linmas) Desa Tertek.

“Banyak tamu yang datang, kami membantu mengamankan saja Bu,” jawab Suwandi rekan Darmadi dengan nada bersemangat.

Menurut Suwandi, acara penghijauan sepengetahuannya baru pertama kali dilakukan di Sumber. Dia berharap acara ini menjadi awal penghijauan di Desa Tertek.

 

Darmadi dan Suwandi, anggota Satgas Perlindungan Masyarakat (Linmas) Desa Tertek, bertugas di depan area Sumber Lanang, Minggu (27/2). [SHNet/Ist]
Penanaman pohon menika sae. Sae sanget! Insya Allah penanaman pohon seterusnya bisa baik! (Penanaman pohon, ini bagus. Sangat bagus! Insya Allah penanaman pohon seterusnya bisa baik!),” ujar Suwandi dengan mata berbinar-binar.

Hari ini, Minggu (27/2), memang ada acara istimewa di Sumber Lanang. Beberapa kelompok relawan pegiat lingkungan dari berbagai wilayah di Kabupaten Kediri dan sekitarnya tampak memberikan dukungan kepada para pegiat lingkungan di Desa Tertek. Mereka bersama-sama menanam berbagai jenis pohon yang mereka yakini penting untuk merehabilitasi kawasan mata air.

 

Cahyo, Koordinator Acara “Arek-arek Desa Tertek Giat Tanam Seribu Pohon”.[SHNet/Ist]
“Acara ini dilaksanakan untuk penghijauan, untuk edukasi,” ujar Cahyo, warga Jalan Jambu, Desa Tertek, yang menjadi koordinator kegiatan bertajuk “Arek-arek Desa Tertek Giat Tanam Seribu Pohon” ini.

 

“Kita bekerja sama dengan Forum Penanggulangan Risiko Bencana Kabupaten Kediri, dibantu BPBD, dibantu relawan-relawan dari Aliansi Relawan Peduli Lingkungan Kediri, dan dibantu pramuka dari sekolah menengah di Kepung,” ujar Cahyo.

 

Batas Sumber Lanang Kurang Jelas
Ari Purnomo Adi, Ketua Forum Penanggulangan Risiko Bencana Kabupaten Kediri, menyampaikan bahwa kondisi Sumber Lanang dan Sumber Wadon di Desa Tertek sebenarnya relatif masih baik.

 

Ketua Forum Penanggulangan Risiko Bencana Kabupaten Kediri sekaligus Ketua Aliansi Relawan Peduli Lingkungan, Ari Purnomo Adi. [SHNet/Ist]
“Masih ada pohon-pohon besar, seperti Kepuh, Trembesi, Balsa, dan pohon Randu yang juga besar-besar,” ujarnya.

 

Namun, menurut Ari, kendati ada area yang masih bagus, ada pula area Sumber yang kondisinya “terbuka” alias kurang jelas batasnya. Akibatnya, warga masyarakat dengan leluasa bisa menebang pepohonan di area tersebut.

“Ada batas Sumber yang kurang jelas, sehingga ada beberapa pohon yang ditebang masyarakat,” ujar laki-laki yang juga berprofesi sebagai dokter ini menjelaskan tentang permasalahan di kawasan Sumber Lanang.

“Untuk itu, saya juga mengundang Dinas Pengairan, dalam hal ini PUPR Kabupaten Kediri, untuk menunjukkan batas yang benar,” ujarnya.

Ia berharap langkah tersebut dapat mencegah perusakan kawasan Sumber oleh warga masyarakat.

“Harapan kami, lingkungan di sini tidak dirusak orang lagi,” lanjut pegiat lingkungan yang biasa dipanggil dengan sebutan dokter Ari ini dengan nada optimistis.

Kepala Desa Tertek, Suratemin mengatakan kegiatan penanaman ini memiliki sejumlah tujuan terkait konservasi lingkungan.

 

Kepala Desa Tertek, Suratemin.[SHNet/Ist]
“Tujuannya untuk mengurangi abrasi-abrasi di tepian Sumber, agar tidak terjadi banjir. Untuk konservasi sumber daya air, atau untuk memperbesar sumber air yang ada di sini,” ujar Suratemin.

 

Ia menginformasikan bahwa acara penanaman di Sumber Lanang dan Sumber Wadon kali ini melibatkan beberapa pihak. Mulai dari pihak-pihak di luar Desa hingga elemen di internal Desa Tertek sendiri.

“Kegiatan hari ini melibatkan beberapa elemen. Ada Tim Relawan yang penggeraknya dokter Ari. Ada dari PUPR, dan ada lembaga Desa,” ujarnya.

Menurut Suratemin, semua lembaga di Desa Tertek terlibat dalam acara penanaman ini.

“Mulai dari pemerintah Desa, BPBD, LPMD, PKK. Ada remaja juga,” kata Suratemin.

 

Tidak Langsung “Seribu Pohon”
Wahono, warga Jl Jambu, Desa Tertek, yang merupakan salah satu inisiator acara ini menjelaskan soal penggunaan kata “Seribu Pohon”.

“Soal Penanaman Seribu Pohon, itu sebenar-benarnya disurvei kebutuhannya 300 pohon. Yang di Sumber Wadon 200 pohon. (Jadi kebutuhannya) kira-kira 500 pohon. Tapi kita bawa lebih,” ujarnya.

 

Para relawan dan warga pada acara “Arek-arek Desa Tertek Giat Tanam Seribu Pohon” yang berlangsung di Sumber Lanang dan Sumber Wadon, Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, pada Minggu (27/2). [SHNet/Ist]
“Nah, untuk menjadikan magnet bagi relawan-relawan, ya kita namakan saja Penanaman Seribu Pohon,” lanjut Wahono.

 

Sementara itu, dokter Ari yang juga adalah Ketua Aliansi Relawan Peduli Lingkungan, menyampaikan bahwa penanaman pada acara ini tidak langsung dalam jumlah seribu pohon, melainkan bertahap.

Para kader Desa Tertek bersama dokter Ari pada acara “Arek-arek Desa Tertek Giat Tanam Seribu Pohon” yang berlangsung di Sumber Lanang dan Sumber Wadon, Desa Tertek, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Minggu (27/2). [SHNet/Ist]
“Tidak langsung menanam seribu pohon pada hari ini. Penanaman akan dilakukan lagi di waktu-waktu berikutnya,” ujarnya.

 

Menurut Ari, pada kesempatan penanaman kali ini, atas permintaan bantuan dari masyarakat Desa Tertek, Aliansi Relawan Peduli Lingkungan membawa sekitar 250 bibit pohon.

Sementara itu, Abidin, perwakilan dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, yang mengikuti acara penanaman menyampaikan bahwa perusahaannya mendukung lebih dari 50 bibit pohon.

“Untuk kegiatan kali ini, PDAM mendukung lebih dari 50 bibit untuk keberlangsungan mata air yang ada di Desa Tertek ini. Jadi ke depannya kami harapkan lingkungan di sekitar sumber air ini tetap terjaga kelestarian dan kejernihan airnya, lebih-lebih masyarakat bisa memanfaatkan untuk konsumsi,” ujar Abidin sebelum meninggalkan lokasi penanaman.

Agus Darmadi, warga Desa Tertek yang juga Ketua Paguyuban Jambu Peduli Lingkungan (Jampel) mengharapkan kawasan Sumber kelak dapat dimanfaatkan sebagai kebun edukasi dan hutan edukasi untuk warga.

Agus Darmadi, warga Desa Tertek yang juga Ketua Paguyuban Jambu Peduli Lingkungan (Jampel). [SHNet/Ist]
“Kami menginginkan adanya sebuah hutan untuk relokasi air. Kondisinya memang sangat memprihatinkan. Ada beberapa tanaman yang harus diganti. Dari situ kami berinisiatif mengadakan kegiatan ini,” ujar Agus.

 

Iam April Sanjaya, anggota Pramuka yang bersama teman-temannya menanam anggrek di kawasan Sumber Lanang, juga menyampaikan harapannya.

Iam April Sanjaya, anggota Pramuka yang bersama teman-temannya menanam anggrek di kawasan Sumber Lanang. [SHNet/Ist]
“Ke depannya biar bisa lebih lestari lagi. Biar pohon-pohon yang mulai langka dan bunga-bunga yang mulai langka itu bisa ada lagi,” ujarnya berharap. (whm)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU