19 January 2025
HomeBeritaPariwisataTeknologi Digital Harus Dimanfaatkan Warganet Memajukan Destinasi Wisata

Teknologi Digital Harus Dimanfaatkan Warganet Memajukan Destinasi Wisata

 

 

SHNet, Banjarmasin — Kekayaan budaya dan pariwisata di Indonesia menjadi peluang untuk dikenalkan ke dunia lewat internet.

Selain menjadi ajang promosi pariwisata, konten budaya dan obyek-obyek wisata bisa menjadi bahan pengetahuan baru bagi pengguna internet di seluruh dunia. Apalagi, segala hal promosi saat ini dilakukan secara digital.

Sebagai respons untuk menanggapi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi melakukan kolaborasi dan mencanangkan program Indonesia Makin Cakap Digital di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kemarin secara daring.

Program ini didasarkan pada empat pilar utama literasi digital yakni Kemampuan Digital, Etika Digital, Budaya Digital, dan Keamanan Digital. Melalui program ini, 50 juta masyarakat ditargetkan akan mendapat literasi digital pada tahun 2024.

Mengusung tema “Jadi Penjelajah Wisata Bangga Budaya Indonesia”, acara tersebut menghadirkan narasumber CEO Hycom Komunikasi Habibi Yukezain; Komunitas Cianjur Creative Network dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Gandi Sucipto; Presidium Mafindo Farid Zamroni.

Habibi mengatakan, beberapa keahlian digital yang dibutuhkan di dunia kerja sekarang ini antara lain, arsitek artificial intelligence (AI), analis business intelligence (BI), cloud architect, data specialist, serta web developer. Sekarang ini di negara-negara di Eropa, sebanyak 90% jenis pekerjaan sudah mewajibkan pekerjanya punya kompetensi digital. Oleh sebab itu, menurut dia, warganet harus di Tanah Air juga mampu meningkatkan kapasitas digitalnya, baik dengan belajar mandiri maupun rajin mengikuti seminar dan pelatihan-pelatihan.

“Ribuan pekerjaan juga banyak yang tercipta dengan perkembangan dunia digital, seperti marketing specialist, traffic manager, dan copywriter. Pekerjaan itu memang yang dibutuhkan perusahaan. Namun selain profesi, banyak juga jenis usaha yang berkembang di dunia digital saat ini,” tuturnya.

Terkait budaya di dunia digital, Gandi Sucipto menjelaskan, Indonesia sejatinya kaya akan keanekaragaman budaya, namun jika pengelolaannya di dunia internet dan media sosial tidak baik justru dapat merugikan seluruh masyarakat. Oleh karena itu, seluruh warganet harus mampu menjadikan nilai-nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai landasan maupun panduan karakter dan beraktivitas di dunia digital. Menurut dia, perkembangan teknologi digitalisasi juga harus dimanfaatkan warganet untuk memajukan destinasi wisata, yaitu lewat pengenalan budaya dan kekayaan alam di Indonesia.

“Pengembangan wisata sekarang ini ditekankan bagaimana kita untuk bisa menggali potensi dan kearifan lokal di wilayah yang dikunjungi, ataupun pesona keindahan alam yang ada. Sehingga pengguna internet di bangsa-bangsa lain turut bisa menikmati dan mempelajari budaya dan kearifan lokal yang ada,” ujar dia.

Farid Zamroni menambahkan, dalam membuat konten maupun menilai hasil karya orang lain, warganet perlu memahami akan pentingnya beretika digital. Misalnya, memberikan komentar dan saran yang baik, membangun feedback yang saling menginspirasi, tidak menjiplak hasil karya orang lain, meminta izin jika ingin menggunakan karya warganet lain, serta janganlah menjadi penikmat karya bajakan.

“Permasalahan yang kerap muncul dan dikeluhkan content creator adalah bagaimana dia sering kurang diapresiasi oleh netizen atas hasil karyanya, seperti dengan adanya plagiarisme dan pembajakan. Mungkin sejak kecil sudah terbiasa mencontek, seharusnya kebiasan mencontek ketika di bangku sekolah haruslah dikubur dalam-dalam karena potensi yang dimiliki akan sulit digali,” jelasnya

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif. Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses info.literasidigital.id atau media sosial @Kemenkominfo dan @Siberkreasi. (Stevani Elisabeth)

 

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU