SHNet, Jakarta-Setelah meluncurkan novel keempatnya “Cita-cita Titik Dua Petani!” Sabtu, 28 Januari 2023 di perpustakaan Baca Di Tebet, Kanti W. Janis melanjutkannya dengan tur bedah novel ke 3 provinsi; Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat, dengan total 11 kota.
Haru Minggu, (5/01/0223) bedah novel dikakukan di Taman Bacaan dan Perpustakaan Ibnu HajarSirahan, Salam, Kab. Magelang, Jateng. Dan sebelumny apada Sabtu (4/01/2023)adalah hari ke-3 perjalanan tur bukunya. Ada 2 titik yang menjadi persinggahan.
Titik pertama adalah Omah Kendeng, Sukolilo, Pati. Di sana Kanti diterima oleh Gunretno dan Gunarti bersama Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JMPPK), di mana hampir seluruh pesertanya adalah masyarakat adat Sedulur Sikep.Masyarakat yang menjadikan bertani sebagai laku hidup. Selain pembacaan monolog cuplikan novel oleh Cahyo Sastrowardoyo, pembahasan menyentuh juga krisis ekologis yang dialami pulau Jawa, akibat pembangunan yang serampangan. Krisis ekologi telah menyebabkan gagal panen, ini dapat mengancam kedaulatan pangan negara.
Selanjutnya, pada titik kedua, acara dilaksanakan di Sidji Kopi, Kebun Pecuk Pecukilan, Kudus. Hasan Aoni bersama Omah Dongeng Marwah-nya menjadi tuan rumah pada diskusi di titik kedua. Acara semakin seru dimoderatori oleh penyair muda Tiyo Ardiansyah.
Pada tur pertama bedah novelnya, yakni Kamis, 2 Februari 2023 di Kaula Kopi x of the Book Community Semarang Jl. Dempel Berlian Raya No.2, Muktiharjo Kidul, Kec. Pedurungan, Kota Semarang. Aara dilanjutkan pada hari kedua yakni Jumat, 3 Februari 2023 di Taman Baca CapungMambak Rt 03 Rw 03, Rw. 5, Mambak, Kec. Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Jateng.
Pembacaan Monolog
Setiap acara selalu dibuka dengan pembacaan monolog cuplikan novel, istimewanya pada hari ini juga dibuka dengan lagu “Anak Nakal”, lagu tema novel Cita-cita Titik Dua Petani! (CCTDP), ciptaan Kanti, dinyanyikan duet dengan penyanyi berbakat Tsaqiva Kinasih, diiringi keyboardis Yuri.
Dalam bedah bukunya, meski kisah fiksi tentang Tama, anak jenius yang ingin jadi petani, Kanti sukses mengajak peserta berefleksi terhadap kondisi petani Indonesia pada hari ini. Kondisi lingkungan, sistem pendidikan, kedaulatan pangan, dan berbagai persoalan mendasar bangsa lainnya yang perlu dicarikan solusinya.
Kanti dan tim masih melanjutkan tur bedah novelnya sepakan ke depan. Acara in dipastikan menarik mnat anak-anak muda yang ingin tahu dunia literasi kepenulisan novel dan tentunya, dunia petani. (sur)
