2 December 2024
HomeBeritaKesehatanAIP Dorong Penyintas Autoimun Tetap Semangat

AIP Dorong Penyintas Autoimun Tetap Semangat

SHNet, JAKARTA – Komunitas Autoimun Peduli (AIP) mengajak para penyintas autoimun agar jangan pernah patah semangat dalam menjalankan kehidupannya. Mereka tetap harus bisa berkarya dan menunjukkan potensi diri yang dimilikinya.

“Kami berharap teman-teman penyintas autoimun tetap optimistis dan semangat dalam menjalankan hidupnya. Selain itu juga tak boleh menyerah dalam menjalankan proses pengobatannya,” kata Yahya Firsad, Ketua Umum AIP.

Untuk mendorong para penyintas autoimun lebih berpikir positif, AIP bersama dengan dokter pendamping sering mengadakan diskusi secara online. Selain itu, akhir pekan lalu mereka menggelar acara seminar di Ruang Serbaguna Prodia, Jakarta.

Seminar tersebut mengangkat tema “Hidup Dengan Autoimun dan Semangat Hidup Penyintasnya”. Menghadirkan dua narasumber ahli, yaitu  Dr. dr. Alvina Widhani, Sp.PD, K-AI, Konsultan Ilmu Penyakit Dalam Bidang Alergi dan Imunologi RSCM dan dr. AAAA Kusumawarhani, SpK3 (K), Spesialis  Kesehatan Jiwa konsultan Neuropsikiatri RSCM.

Acara seminar dipimpin dr. Fiblia, M.Ked(PD) Sp.PD, K-AI selaku moderator. Acara ini diikuti ratusan peserta secara online dan offline dari berbagi wilayah Indonesia. Kebanyakan adalah para penyintas autoimun. Selain itu juga diikuti oleh masyarakat umum yang ingin mengetahui lebih jauh tentang penyakit ini.

“Kami berharap dengan adanya seminar ini dapat menggalang kepedulian dan perhatian bagi para penyintas autoimun, Pemerintah selaku regulator, fasilitas-fasilitas kesehatan,akademika, serta masyarakat. Belum semua penyintas autoimum dapat mengakses pengobatan yang memadai karena mereka danjuga keluarga serta orang-orang di sekitarnya belum memahami tentang penyakit ini,” jelas Yahya. Dia berharap Pemerintah selaku regulator juga semakin peduli dalam melakukan sosialisasi dan menyediakan fasilitas kesehatan yang memadai bagi para penyintas autoimun, tidak hanya di kota-kota besar, tapi juga dapat dijangkau oleh para penyintas yang berada di daerah terpencil.

AIP merupakan komunitas penyintas autoimun yang didirikan oleh Yahya dan istrinya, Retno Tri Wardhani Firsad yang sudah meninggal pada tahun lalu karena penyakit autoimun. Mereka berharap AIP bisa menjadi wadah komunikasi antar penyintasnhya di mana pun, sehingga dapat saling bertukar informasi dan juga saling memberikan semangat untuk mencapai kualitas hidup yang lebih baik.

Dr. Fiblia yang juga menjadi salah satu pendamping di AIP menjelaskan bahwa para penyintas autoimun tetap dapat melakukan aktifitasnya secara normal. Namun, mereka harus menjalankan proses pengobatan secara tepat sesuai dengan anjuran dokter. Karena masih minimnya informasi, masih banyak penyintas autoimun yang belum bisa mendapatkan pengobatan yang tepat.

“Saya berharap dengan adanya seminar dan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan AIP, para penyintas autoimun semakin paham dan tidak berkecil hati karena harus hidup dengan penyakit tersebut. Dengan menjalankan proses pengobatan yang tepat dan mengikuti anjuran dokter yang merawat, para penyintas autoimun tetap dapat menjalankan hidup secara normal. Jadi, walaupun menjadi penyintas autoimun bukan berarti kehidupan mereka menjadi hancur,” kata Dr. Fiblia.

Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan penyakit autoimun. Namun, penyakit ini dapat dikontrol dengan obat-obatan dan pola hidup yang tepat. (Non)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU