1 December 2023
HomeBeritaBenny Susetyo Ajak Pemilih Cerdas Memilih Pemimpin Berkarakter

Benny Susetyo Ajak Pemilih Cerdas Memilih Pemimpin Berkarakter

Tangerang Selatan – Staff Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo mendorong masyarakat untuk lebih memahami calon-calon wakil rakyat dan pemimpin  pemilu. Ini termasuk pemahaman tentang karakter, rekam jejak, dan program kerja calon. Dengan pemahaman yang mendalam, pemilih dapat membuat keputusan yang lebih bijak, yang didasarkan pada pengetahuan yang kuat tentang calon yang mereka pilih.

Hal itu disampaikan dalam dialog kebangsaan  bertajuk “Ga Perlu Alergi, Ini Pesta Demokrasi” yang digelar SIE HAAK Gereja Santa Maria Regina Paroki Bintaro Jaya sebagai  bagian dari perhelatan Sanmare 2023 di Tangerang, Sabtu (21/10/2023). Selain Benny, narasumber dalam acara ini, yakni Benny  Sabdo dari Bawaslu Jakarta dan pengamat politik Yanuar Nugroho.

Doktor  ilmu komunikasi politik ini juga mengajak masyarakat khususnya warga Katolik untuk aktif dalam proses demokrasi. Ini mencakup pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan pemilu. Partisipasi aktif dari masyarakat diharapkan dapat membantu menciptakan pemilu yang jujur, adil, dan transparan.

Menurut Benny, masyarakat khususnya sebagai Umat Katolik untuk menjadi  pemilih cerdas berdasarkan nilai-nilai Pancasila dalam pemilihan umum yang akan datang. Dia menegaskan, Pancasila bukan hanya sebuah deklarasi, melainkan filosofi dan pandangan hidup yang harus membimbing tindakan warga negara, oleh karena itu kita perlu memahami bahwa

“Dalam dunia demokrasi, pemilihan pemimpin adalah tahap yang sangat penting dan karenanya  Pancasila harus menjadi fondasi utama dalam pemilihan pemimpin dan calon pemimpin hal ini terjadi karena  Pancasila memberikan kerangka moral dan etika yang dapat membantu pemilih dalam memahami dan menilai calon-calon yang akan mereka pilih. Ini adalah langkah pertama dalam memastikan bahwa pemimpin yang terpilih akan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dalam kepemimpinannya,” katanya.

Benny Susetyo menjelaskan, dalam memilih Pemimpin, keutamaan pemimpin menjadi hal sangat penting dalam membangun peradaban demokrasi. Ia menyatakan bahwa pemimpin harus memiliki etika kepantasan publik, yang meliputi kemampuan membedakan antara kepentingan publik dan kepentingan privat. Benny juga menggarisbawahi bahwa pemimpin yang bermoral adalah yang merasakan denyut derita masyarakatnya. Selain itu, kata Benny, orientasi pemimpin yang bermoral adalah yang berpihak pada nilai-nilai keutamaan Pancasila. Pemimpin yang bermoral adalah yang memiliki pengetahuan takut akan Tuhan, yang pada gilirannya membentuk martabat kemanusiaan.

“Oleh karena itu, martabat kemanusiaan harus menjadi landasan dalam pengelolaan pemerintahan, terutama dalam masyarakat yang beragam budaya, etnis, agama, dan keyakinan,” jelas Benny.

Benny menyoroti pentingnya etika publik, baik dalam perilaku individual maupun dalam tindakan kolektif. Legitimasi kolektif publik harus menjadi bagian integral dalam menerapkan politik yang beretika. Pemimpin yang memiliki keutamaan publik dan etika diperlukan untuk memajukan bangsa dan menciptakan persatuan.

Benny mengajak masyarakat untuk cermat dalam memilih pemimpin yang memiliki keutamaan publik, yang melayani rakyat, memiliki visi kebangsaan, dan jiwa kepemimpinan yang bermoral. Ia menyatakan bahwa saatnya keutamaan publik menjadi orientasi utama pemimpin, yang bersedia melayani rakyat bukan sebaliknya.

Acara Dialog Kebangsaan ini  mendapat apresiasi dari para peserta dari unsur masyarakat dan warga gereja Katolik ini, Kehadiran Antonius Benny Susetyo yang membicarakan tentang cerdas memilih , Benny Sabdo yang membahas mengenai upaya Bawaslu dalam memastikan integritas pemilu serta  Yanuar Nugroho yang mengetengahkan mengenai perspektif analitis tentang dinamika politik dalam pemilu 2024 telah memberikan wawasan yang berharga tentang pentingnya kesiapan menghadapi pemiku sebagai proses demokrasi dan karenanya  Semua pihak diharapkan dapat  mengambil pesan dari dialog ini sebagai pijakan awal untuk mengambil peran aktif dalam pemilu 2024 dengan bijak dan penuh kesadaran.

Acara dialog kebangsaan yang dihadiri seratus orang ini diharapkan akan membantu masyarakat memahami peran mereka dalam mewujudkan demokrasi yang kuat dan bermartabat, sekaligus mengerti konsep “Ga Perlu Alergi, Ini Pesta Demokrasi” sebagai ungkapan semangat positif dalam menghadapi pemilu.(sp)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU