7 February 2025
HomeBeritaBenny Susetyo: Pancasila Tetap Relevan Menuju Masa Depan Indonesia 

Benny Susetyo: Pancasila Tetap Relevan Menuju Masa Depan Indonesia 

Malang–Staff Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo mengatakan, Pancasila tidak hanya relevan untuk masa lalu dan masa kini, tetapi juga sangat penting sebagai bekal utama bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman di masa depan. Sebab, tantangan globalisasi, perkembangan teknologi, dan dinamika sosial-ekonomi memerlukan landasan ideologi yang kuat dan adaptif.

Hal itu disampaikan dalam Simposium Kebangsaan dan Sosialisasi 4 Pilar yang bertajuk “Menggali Kembali Pancasila Kita” yang digelar Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Malang Raya di Malang, Kamis (13/6/2024).

Benny mengungkapkan bahwa proses penggalian nilai-nilai ini bukanlah sesuatu yang instan, melainkan melalui refleksi panjang terhadap keberagaman budaya dan kearifan lokal yang ada di Indonesia. “Pancasila lahir dari pemikiran mendalam para founding fathers kita yang mencoba menggali budaya dan nilai yang ada di Nusantara. Dengan demikian, Pancasila adalah hasil dari proses kristalisasi nilai-nilai luhur yang ada di masyarakat Indonesia,” jelas Benny.

Menurutnya, Pancasila sebagai ideologi negara pertama kali diperkenalkan oleh Soekarno pada 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mencerminkan semangat gotong royong, toleransi, dan kebersamaan yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia. Pancasila telah teruji menghadapi berbagai ancaman baik dari luar maupun dari dalam negeri. Sepanjang sejarah, katanya, Pancasila telah menghadapi berbagai tantangan, mulai dari ancaman ideologi asing hingga upaya memecah belah kesatuan bangsa.

Benny mencontohkan, pada masa Orde Lama dan Orde Baru, Indonesia menghadapi ancaman ideologi barat dan timur yang mencoba mempengaruhi arah kebijakan negara. Namun, berkat keteguhan dalam mempertahankan Pancasila, bangsa ini mampu melewati masa-masa sulit tersebut dengan tetap menjaga persatuan dan kesatuan.

Dia menyinggung ancaman kontemporer seperti hilangnya etika dalam berkehidupan dalam masyarakat, selain ancaman yang lain seperti radikalisme dan terorisme. Ancaman ancaman tersebut kerap tidak hanya mencoba merongrong ideologi negara namun juga nilai nilai berkehidupan yang merupakan jiwa pancasila .

Menurutnya, Pancasila menjadi benteng utama dalam menghadapi ancaman-ancaman ini karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya mampu menyatakan kebenaran yang benar benar kebenaran ,bukan sekedar kompromi sosial dan politik , selain itu Pancasila juga mampu menyatukan berbagai perbedaan dan mendorong toleransi serta perdamaian.

“Di era digital dan globalisasi ini, kita dihadapkan pada berbagai tantangan baru seperti pergeseran nilai dan etika dalam masyarakat, ketimpangan sosial, perubahan iklim, dan disrupsi teknologi. Pancasila memberikan kita kerangka dan panduan untuk menghadapi semua itu dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sejalan dengan kata kata bung Karno bahwa Pancasila adalah bintang penuntun Bangsa yang bergerak dinamis”, tutur Benny.

Pakar Komunikasi Politik ini menjelaskan, Indonesia harus bisa memastikan bahwa nilai-nilai Pancasila yang merupakan bekal menuju masa depan agar tetap relevan dan diterapkan oleh generasi muda di tengah derasnya arus informasi dan pengaruh budaya asing ,upaya tersebut dapat dilaksanakan dengan memasukkan nilai-nilai Pancasila dalam kurikulum pendidikan sejak dini.

“Selain itu, peran keluarga dan lingkungan masyarakat sangat krusial dalam menanamkan nilai-nilai ini. Kita harus menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari dan menciptakan ruang bagi diskusi yang konstruktif tentang pentingnya Pancasila,” katanya.

Benny berharap, semangat Pancasila semakin mengakar dalam diri setiap warga negara Indonesia. kita sebagai warga negara Indonesia hendaknya dapat bersama-sama menjaga dan mengaktualisasikan nilai-nilai Pancasila demi masa depan bangsa yang lebih baik, Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan, Pancasila diharapkan dapat terus menjadi pedoman dalam setiap langkah dan kebijakan yang diambil oleh bangsa ini, dan tidak hanya menjadi ideologi yang hidup ,namun juga dapat bekerja nyata dalam seluruh proses kehidupan bermasyarakat.

“Sosialisasi nilai-nilai Pancasila, terutama kepada generasi muda, merupakan investasi penting untuk memastikan bahwa nilai-nilai luhur bangsa tidak saja tetap hidup dan relevan di masa depan namun juga dapat menjadi dasar etika dalam bergerak,bertingkah laku dan membuat kebijakan bagi seluruh warganegara Indonesia ,baik masyarakat maupun pemerintah, Semoga semangat Pancasila terus berkobar di hati setiap warga negara Indonesia, menjadikan bangsa ini kuat, tangguh, dan siap menghadapi segala tantangan zaman,” jelas Benny.

Simposium yang dilaksanakan di Malang ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, dosen, hingga aktivis masyarakat untuk mengingatkan kembali bahwa Pancasila bukan sekadar simbol atau dokumen sejarah. Ia adalah jantung dari identitas kita sebagai bangsa. Di tengah tantangan globalisasi dan perubahan sosial yang cepat, pemahaman yang kokoh tentang Pancasila sangat diperlukan untuk menjaga integritas dan kesatuan bangsa oleh karena hal tersebut Acara ini bertujuan untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda serta memperkuat semangat kebangsaan di tengah arus globalisasi dan dinamika zaman.(dd)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU