2 May 2024
HomeBeritaKesraCiptakan Budaya Digital Sehat, Masyarakat Perlu Gunakan Media Sosial dengan Tepat

Ciptakan Budaya Digital Sehat, Masyarakat Perlu Gunakan Media Sosial dengan Tepat

SHNet, Jakarta- Budaya digital diartikan sebuah konsep yang menggambarkan bagaimana teknologi dan internet membentuk cara kita berinteraksi sebagai manusia. Yakni cara berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi dalam masyarakat. Topik yang sering diperbincangkan dalam konteks budaya digital di antaranya media sosial, digital media, big data, bisnis online dan lain sebagainya. Semua topik tersebut bila dikerucutkan menjadi satu tema besar yaitu hubungan antara manusia dan teknologi.

Data yang dihimpun Social-Hootsuite pada Januari 2021 menunjukan pengguna internet di Indonesia tumbuh 15,5% atau sebesar 27 juta orang selama pandemi. Sementara pengguna media sosial aktif ikut tumbuh 6,3% atau 10 juta orang. “Lebih dari 8 jam hidup kita warga negara Indonesia berinternet jadi memang budaya digital sudah jadi bagian hidup kita. Tapi bagaimana budaya digital kita pasca pandemi?” ujar Febi Indriani, seorang Penulis dan Aktivis Literasi saat webinar Literasi Digital wilayah Jawa Barat I, Kabupaten Bekasi pada Jumat (11/6/2021)

Febi melanjutkan, komunikasi melalui platform digital sebenarnya terjadi langsung, meski terintermediasi. Bahkan setiap orang bisa turut memengaruhi hari orang lain, walaupun tidak kenal. Berbeda dengan komunikasi langsung, komunikasi digital dilakukan dengan huruf, emoji, gambar, foro, grafik, music dan jenis lainnya. Karena itu pastikan bahwa setiap orang berhati-hati untuk menggunakannya dengan tepat.

“Jadikan interaksi sosial melalui platform digital mempermudah kita memberikan apresiasi kepada pihak lain yang menurut kita telah menyumbang hal positif,” kata Febi lagi.

Akan tetapi ada banyak hal yang perlu diwaspadai dan mungkin saja justru merugikan. Contohnya saja justru memfasilitasi perilaku clickbait karena ingin cari perhatian, serta anonimitas interaksi digital yang bisa mengarah pada mentalitas yang buruk, serta muncul kecemasan akibat sosial media.

Menyikapi hal ini tentunya sebagai bangsa yang berbudaya harus bisa lebih kritis di dunia digital. Seperti tidak begitu langsung percaya pada informasi yang ada, serta menjaga sikap dengan berkata-kata santun, tidak memaki, maupun provokasi saat menyampaikan kritik. Sebab bahayanya rekam digital itu nyata dan perlu berhati-hati. (Stevani Elisabeth)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU