SHNet,Jakarta-“Verleden – Heden” (masa lalu – masa kini) menjadi topik pameran, simposium, bincang-bincang seni, dan lokakarya. Pameran yang bertajuk “Dulu-Sekarang: Sekolah Seni Rupa di Indonesia,” menampilkan karya seni dan arsip yang merepresentasikan sekolah-sekolah seni rupa yang berafiliasi dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD-ITB) dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Acara ini akan menggali sejarah dan perkembangan sekolah-sekolah seni rupa di Indonesia, menelusuri evolusi mereka dari akademi tradisional menjadi institusi pendidikan kontemporer. Demiian keterangan tertulis yang kami terima dari dosen ISI Yogya, Mike Susanto, Snin (10/06/2025).
Pameran “Dulu-Sekarang: Sekolah Tinggi Seni di Indonesia” menampilkan perkembangan seni dan desain melalui lensa akademis. Pameran ini menampilkan karya seni dan arsip yang mewakili sekolah-sekolah seni yang berafiliasi dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain di Institut Teknologi Bandung (FSRD-ITB) dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI-Yogyakarta), yang menyoroti kontribusi mereka dalam evolusi praktik artistik kontemporer di Indonesia.
Simposium dan Bincang Seni
Selain pameran, ada simposium dan bincang seni “Menelusuri Jejaring Sekolah Seni Masa Kini” akan mempertemukan para pendidik, seniman, kurator, galeri, dan cendekiawan dari Indonesia dan negara-negara Eropa untuk mengeksplorasi konteks historis, lintasan, dan masa depan sekolah seni. Acara ini akan mendorong diskusi yang bermakna mengenai praktik-praktik inovatif, tanggung jawab sosial, dan evolusi pendidikan seni.
Pembukaan pameran oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, Jumat (13/06/2025) petang. Seluruh kegiatan dijadwalkan di Pusat Kebudayaan dan Bahasa Indonesia (Sekolah Indonesia Den Haag) dari tanggal 13 Juni hingga 13 Juli 2025. Setelah pembukaan dilanjutkan bincang-bincang & Lokakarya Seni 14 Juni 2025 I Lokakarya Tanah Liat 12 Juli 2025 | Bincang-bincang Seni & Penutupan 10.30 – 19.00 WIB
Peserta dapat mengikuti simposium ini secara online atau secara langsung di aula Pusat Kebudayaan dan Bahasa Indonesia (Sekolah Indonesia Den Haag). Pendaftaran menggunakan formulir web di halaman acara diperlukan untuk mendapatkan tempat duduk / menerima tautan Zoom.
Program ini diselenggarakan oleh Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Den Haag, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Dalam program ini, sejumlah dosen dan alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta berpartisipasi dalam seminar, lokakarya, dan pameran antara lain: Dr. Irwandi, M.Sn., Dr. Mikke Susanto, M.A., Warsono, M.A., Sudjud Dartanto, M.Hum, Nasirun, Jumaldi Alfi, Eko Nugroho, Yunizar, Theresia Agustina Sitompul, Terra Bajraghosa, Setu Legi dan beberapa lainnya. Acara ini menandai tonggak penting dalam sejarah kampus dan menjadi kado perayaan Dies Natalis ke-41 ISI Yogyakarta. (sur)