BANDUNG, SHNet – Pengamat militer dan intelijen Universitas Jenderal Ahmad Yani Bandung, Provinsi Jawa Barat, Dr Connie Rahakundini Bakrie, menilai, Dr Andi Widjajanto, sudah tepat ditetapkan menjadi Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) Republik Indonesia.
“Saya percaya Andi Widjajanto sangat kompeten mengingat rekaman jejak dan konsistensinya pada issue-isu pertahanan dan hubungan international,” kata Connie Rahakundini Bakrie menangggapi Andi Widjajanto dilantik menjadi Gubernur Lemhanas Republik Indonesia dan Arief Prasetyo Adi menjadi Kepala Badan Ketahanan Pangan Nasional Republik Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Senin, 21 Februari 2022.
“Semoga di bawah kepemimpinan Andi Widjajanto Lemhanas akan semakin maju, berwawasan tajam dan terarah. Utamanya mengingat tugas Lemhanas yg sangat strategis,” kata Connie Rahakundini Bakrie.
Andi Widjajanto (50 tahun), lahir di Jakarta, 3 September 1971. Andi Widjajanto salah satu anak almarhum Mayjen TNI Theo Syafei, mantan Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana di Denpasar, Provinsi Bali.
Theo Syafei dikenal sebagai politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Andi Widjajanto merupakan alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia. Andi pernah mengenyam pendidikan master di Industrial College of Armed Forces, Washington DC, Amerika Serikat.
Andi Widjajanto beberapa kali diajak untuk menjadi anggota Task Force Pusat Studi Pemerintah Daerah (LOGOS), Task Force for Defense White Paper Sekolah Staf Komando Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (SESKO TNI AD).
Andi Widjajanto pernah menjadi Menteri Sekretaris Kabinet, 2014 – 2015.
Selain itu, Andi Widjajanto, mempelajari studi hubungan internasional dan pertahanan di School of Oriental and African Studies (SOAS), London School of Economics and Political Science (LSE), National Defense University di Washington D.C, S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura.
Andi Widjajanto adalah Koordinator Laboratorium Indonesia 2045. Konsentrasi kajiannya adalah pertahanan, hubungan internasional, dan keamanan siber.
Sejak 2016, alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia diangkat menjadi Penasihat Senior Kepala Staf Kepresidenan sejak 2016.
Andi Widjajanto mempelajari studi hubungan internasional dan pertahanan di School of Oriental and African Studies (SOAS), London School of Economics and Political Science (LSE), National Defense University di Washington D.C., dan S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) di Singapura.
“Semoga pendidikan dalam rangka penyiapan kader dan pemantapan pimpinan tingkat nasional yang berpikir komprehensif, integral, holistik, integratif dan profesional dengan etika kebangsaan, negarawan, berwawasan luas dan mandiri dapat diwujudkan,” kata Connie Rahakundini Bakrie.
“Termasuk dalam rangka tugas Lemhanas melakukan pengkajian strategis terkait permasalahan nasional, regional, dan internasional,” tambah Connie Rahakundini Bakrie.*