14 July 2025
HomeBeritaHubungan Indonesia-Rusia Makin Sinergis di Berbagai Bidang

Hubungan Indonesia-Rusia Makin Sinergis di Berbagai Bidang

SHNet, Jakarta-Kunjungan Presiden Prabowo Suboanto dan rombongan ke Rusia, menunjukkan makin sinergisnya hubungan bilateral antara Indonesa-Rusia. Hari Kamis (19/06/2025), Presiden Prabowo Subianto menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Constantine, St. Petersburg. Kedatangan Prabowo disambut Presiden Putin di sebuah ruangan pertemuan

Prabowo dan Presiden Putin saling bersalaman. Prabowo juga memperkenalkan para delegasi Indonesia yang mendampinginya yakni, Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Presiden Putin mengatakan dirinya senang dapat bertemu kembali dengan Prabowo. Dalam pertemuan itu, keduanya membahas soal kerja sama strategis Indonesia-Rusia di berbagai sektor.

Presiden Prabowo dijadwalkan menjalani sejumlah agenda dalam kunjungan resmi selama dua hari di Federasi Rusia. Menteri Luar Negeri Sugiono dalam keterangannya kepada media mengungkapkan bahwa kunjungan ini menjadi bagian penting dari diplomasi bilateral Indonesia-Rusia, sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam isu-isu global.

Sebelum pertemuan bilateral dengan Presiden Putin, Presiden Prabowo memulai agenda dengan melakukan peletakan karangan bunga di Makam Pahlawan sebagai bentuk penghormatan.

Pada Jumat, (20/06/ 2025, Kepala Negara dijadwalkan menjadi salah satu pembicara dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025. Forum bergengsi ini menjadi ajang pertemuan para pemimpin negara dan pemangku kepentingan ekonomi global.

Kehangatan hubungan Indonesia-Rusia juga sangat terasa saat acaraPeringatan Hari Rusia atau Russian Day di Ballroom Hotel Raffles, Jakarta Jakarta, pada Senin (16/06/2025). Acara yang dihelat oleh Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia itu menjadi panggung perayaan persahabatan sekaligus refleksi atas perjalanan sejarah dan kerja sama yang terus berkembang antara Rusia, Indonesia, dan negara-negara kawasan.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergei Tolchenov, membuka perayaan dengan  pidato yang menggugah. Ia mengajak para tamu untuk mengenang kembali babak penting sejarah Rusia — khususnya kemenangan dalam Perang Patriotik Raya, bagian integral dari kontribusi bangsa Soviet dalam mengakhiri Perang Dunia II.

peringatan Hari Rusia  tahun ini juga menyoroti pentingnya memperkuat hubungan bilateral. “Rusia dan Indonesia telah berjalan berdampingan dalam banyak inisiatif global. Di tengah dinamika geopolitik yang kompleks, kami tetap berkomitmen untuk memajukan perdamaian, keadilan, dan pembangunan berkelanjutan di kawasan Asia-Pasifik,” tambah Tolchenov.

Acara peringatan ini dihadiri oleh berbagai kalangan: pejabat tinggi pemerintahan Indonesia, sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju, duta besar negara-negara sahabat, tokoh masyarakat, serta pegiat seni dan budaya. Para menteri antara lain Menteri Koordinator (Menko) Politik dan Keamanan Budi Gunawan, Menko Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Menko Infrastruktur dan Pembangunan Agus Harimurti Yudhoyono, Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait, Menteri Kebudayaan Fadly Zon, Wamenhan Donny Ermawan Taufanto, Wamenpora Taufik Hidayat, hingga Wamen Perlindungan Pekerja Migran Christina Ariani.

Kolaborasi IMDE

Institute Media Digital Emtek (IMDE) dan sebelumnya saat masih bernama Akademi Televisi Indonesia (ATVI) ikut berkolaborasi dalam kegiatan peringatan Hari Rusia. Pada tahun ini, IMDE  terlibat dalam penyediaan sound system dan LED sehingga peringatan itu berjalan sesuai harapan.

Rektor IMDE, Totok Amin Soefijanto, Ed.D mengatakan, kerja sama IMDE dengan Kedubes asing merupakan bagian dari ikhtiar menjadi kampus yang berdampak global. Rusia menjadi salah satu negara sahabat Indonesia yang strategis di era baru serba tidak pasti ini.

„Kebetulan Presiden Prabowo berkunjung ke Rusia saat ini, sehingga kolaborasi IMDE dan kedubes Rusia dapat menjadi bagian kerja sama antar-kampus dan antar-masyarakat ke depannya. Industri kreatif dan hiburan yang menjadi kompetensi IMDE dapat berkembang lebih beragam termasuk dari Rusia dan negara-negara non-Barat lainnya,“ujar Totok. (sur)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU