18 April 2024
HomeHumaniora"Internet of Things” Memudahkan, Sekaligus Penuh Tantangan

“Internet of Things” Memudahkan, Sekaligus Penuh Tantangan

SHNet, Makassar— Kian pesatnya perkembangan teknologi digital telah merambah pada apa yang disebut Internet of Things.

Teknologi ini membuat banyak perangkat saling terhubung dan bisa dikendalikan. Penerapan teknologi ini membutuhkan sumber daya yang besar di Indonesia, termasuk dalam hal kecakapan digital.

Demikian yang menjadi pembahasan dalam webinar bertema “Perkembangan Implementasi Industri Internet of Things (IOT) di Indonesia”, Rabu (9/11) di Makassar, Sulawesi Selatan, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Webinar ini menghadirkan sejumlah narasumber, yakni Wakil Rektor I Universitas Dipa Makassar Komang Aryasa; Co-Founder & CEO Bicara Project Rana Rayendra; serta Managing Director PT Astrindo Sentosa Kusuma Astried Kirana.
Internet of Things (IoT) merupakan sebuah konsep di mana suatu benda atau obyek ditanamkan teknologi semacam sensor dan perangkat lunak dengan tujuan bisa terhubung, dikendalikan, dan bertukar data dengan perangkat lain lewat sambungan internet. IoT memiliki hubungan yang erat dengan istilah machine to machine (M2M).

Seluruh alat yang memiliki kemampuan komunikasi M2M ini sering disebut dengan perangkat cerdas (smart devices). Perangkat cerdas ini diharapkan dapat membantu kerja manusia dalam menyelesaikan berbagai urusan atau tugas yang ada.

Teknologi IoT, menurut Astried Kirana, diyakini menjadi penentu dalam mewujudkan Makin Indonesia 4.0 dan memasuki era revolusi industri 4.0. Penerapannya dalam industri bertujuan untuk meningkatkan produktivitas. Pemerintah Indonesia, lewat Kementerian Perindustrian, telah meluncurkan peta jalan Industri 4.0 tersebut.

“Penerapan IoT dilakukan pada proyek kota cerdas (smart city), sistem transportasi publik, pembayaran digital, manufaktur dan retail, serta distribusi logistik dan sejenisnya. Manfaat menggunakan teknologi ini adalah didapatnya efisiensi, pemantauan kinerja yang akurat, proses kerja yang mudah dan cepat, serta perbaikan layanan,” ujar Astried.

Namun demikian, imbuh Astried, Indonesia masih menghadapi sejumlah kendala dalam penerapan teknologi IoT. Yang utama adalah masih minimnya sumber daya manusia di bidang teknologi IoT di Indonesia.

Dari sisi infrastruktur, ketersedian komponen elektronik yang dibutuhkan dalam teknologi IoT masih terbatas. Selain itu, tantangan berikutnya adalah rendahnya literasi digital masyarakat Indonesia.

Selain tantangan, menurut Komang Aryasa, ada sejumlah potensi dampak buruk penerapan teknologi IoT di Indonesia.

Di antaranya adalah membuat sejumlah orang kehilangan pekerjaan lantaran digantikan oleh teknologi canggih tersebut.

Masalah privasi yang tak lagi terjaga akibat lalu lintas data yang digunakan dalam teknologi IoT. Dampak negatif lainnya adalah ancaman kejahatan internet.

“Ancaman paling nyata dari teknologi IoT adalah soal keamanan data. Data dapat digunakan untuk mengungkap berbagai informasi yang selama ini tersembunyi. Ancaman lainnya adalah potensi serangan siber,” kata Komang.

Sementara itu, menurut Rana Rayendra, penerapan teknologi IoT di Indonesia mensyaratkan kecakapan digital selain dibutuhkan ketersediaan infrastruktur digital yang mumpuni. Kecakapan digital tersebut meliputi cara pemakaian perangkat digital, keamanan perangkat digital, dan etika digital. Pasalnya, indeks kecakapan digital di Indonesia terbilang rendah.
Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.

Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Sulawesi dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan Komunitas Cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0. (Stevani Elisabeth)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU