SHNet, Jakarta – Tanggal 16 November adalah tanggal yang sangat bersejarah untuk Irjen M Fadil Imran, dimana tanggal tersebut dirinya mulai diangkat dan menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya. Pengangkatan pria kelahiran 14 Agustus 1968 menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya adalah untuk mengamankan Jakarta dari banyaknya aksi demo dan adanya pandemi Covid -19 yang sangat tinggi untuk wilayah Jakarta pada saat itu.
Dengan tegas alumni Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan tahun 1991 ini mulai memperlihatkan taringnya, salah satu tantangan terbesarnya adalah dengan mengamankan persidangan Habib Rizieq Shihab dan kawan-kawan di PN Jakarta Selatan yang dipindahkan di daerah Ragunan, Jakarta Selatan pada saat itu.
Menurut Indonesia Police Watch (IPW) Irjen M Fadil Imran cukup berhasil, sangat tegas dan bisa menjaga keamanan ibukota. ” Bukti menjadikan Jakarta aman itu, dapat kita lihat usai putusan sidang dengan mentersangkakan Habib Rizieq dan kawan-kawan dan akhirnya diputus oleh pengadilan atas pelanggaran kerumunan prokes di Petamburan, ” ujar Ketua Indonesia Police Watch, Sugeng Teguh Santoso di Jakarta.
Tidak itu saja, kembali dikatakan Sugeng, Fadil Imran juga dapat menjaga keamanan saat mengatasi berbagai unjuk rasa tanpa adanya korban yang cukup berat. Menurut Sugeng, aksi demo pertama usai menjabat Kapolda Metro adalah mengamankan adanya aksi demo massa buruh di patung kuda.
Pun diketahui, pada saat itu ratusan massa buruh memadati kawasan Patung Kuda untuk melakukan aksi demonstrasi, pada Kamis (25/11/2020). Dimana demo buruh ini mengusung dua agenda, memprotes penetapan Upah Minimum Provinsi yang dinilai terlalu kecil dan mengawal putusan MK soal uji materi UU Cipta Kerja.
“Itu satu dari banyaknya aksi demo yang melanda Jakarta dan masih banyak lagi aksi demo lainnya yang berakhir dengan tertib dan damai. Ini bukti bahwa Fadil Imran dapat mengatasi massa demo dengan baik, ” ujar Sugeng lagi.
Kampung Tangguh dan Covid -19
Pria kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan ini piawai di bidang reserse, sebelum ditugaskan menjadi Kapolda Metro Jaya, Fadil Imran menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur. Diketahui, nama Fadil Imran pada saat itu sudah tidak asing lagi di jajaran kepolisian, karena namanya sering kali disebut berpotensi menjadi kandidat kuat Kapolri pengganti Idham Azis.
Saat menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur, ujar Sugeng lagi, Fadil harus bekerja keras agar Covid -19 yang melanda Indonesia khususnya Jawa Timur tidak tinggi dan menelan banyak korban dengan adanya pandemi COVID-19 yang saat itu sangatlah mengerikan.
Dibangunlah kampung tangguh, agar masyarakat Jawa Timur bisa menekan angka kematian dengan adanya COVID-19. Pembangunan kampung tanggung itu dilakukan dengan menggandeng Pemda Jawa Timur dan hasilnya sangatlah memuaskan dengan dapat menekan angkat kematian dan ini teruji Jawa Timur bisa dijadikan percontohan.
Begitu memasuki Polda Metro Jaya dengan masa jabatan yang baru, Jakarta terkenal dengan kerawanan tingkat tinggi masa pandemi COVID-19. Tapi semua itu dapat dilawannya semua ketakutan adanya COVID-19 yang mulai menyebar di Jakarta dan sekitarnya.
Menurut Sugeng, bahkan, Kapolda Metro Jaya lah yang memberi peringatan ketika pandemi covid-19 sedang memanas pada bulan Juni 2021 dengan menyatakan bahwa “Jakarta sedang Tidak Baik-Baik Saja”.
” Dan dia bekerja keras menangani penyebaran covid-19 di masyarakat melalui vaksinasi. Bahkan, di bulan Agustus 2021 lalu, Polda Metro Jaya jauh telah melampui target hingga mendekati 100% jumlah penduduk di DKI Jakarta telah divaksin. Bahkan, kemudian dilakukan ke jajaran daerah penyangga seperti Depok, Bekasi dan Tangerang, ” tuturnya.
Pekerjaan rumah Kapolda Metro ke depan menurut IPW, perlu melakukan pembenahan reserse agar mencapai pemenuhan Polri Presisi dengan melaksanakan transparansi berkeadilan dimana hak dan kewajiban masyarakat, pelapor dan terlapor terpenuhi dalam penegakan hukum.
“Sekali lagi, selamat bertugas Jenderal, ” Ujar Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso. (maya han)