SHNet, Bogor – Penyebaran Covid-19 sudah memasuki tahun ketiga, tetapi belum ada tanda-tanda bahwa pandemi yang diakibatkan penyakit tersebut usai. Bahkan, saat ini dunia harus dibikin waspada dengan munculnya varian omicron yang saat ini juga telah menyebar ke beberapa daerah di Indonesia.
Di Indonesia angka covid-19 yang sempat menurun drastis tetapi kini mengalami kenaikan tajam. Hingga 8 Februari 2022, jumlah kasus aktif sebanyak 37.492, dengan angka paparan tertinggi di DKI Jakarta.
Untuk mempercepat penanganan dan pengendalian kasus, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta guberbur, bupati dan walikota untuk mengoptimalkan posko penanganan covid di desa serta dukungan program vaksinask bagi masyarakat desa.
Direktur Fasilitasi Peningkatan Kapasitas Aparatur Desa Bina Pemdes Kemendagri, Faudah dalam sosialisasi dengan aparatur desa melalui zoom meeting, Rabu (9/2/2022) mengatakan, bupati dan walikota untuk memastikan berbagai kegiatan untuk percepatan dan pengendalian penanganan covid.
Beberapa kegiatan itu antara lain, optimalisasi peran posko penanganan covid di desa, mendukung pelaksanaan program vaksinasi, mendata penduduk rentan sakit, menyiapkan ruang isolasi, menyediakan alat untuk deteksi dini, memfasilitasi kebutuhan logistik warga, menganggarkan sekitar 8% dana desa untuk upaya penanganan covid-19 di desa.
“Bagi desa yang belum menetapkan perdes (peraturan desa) mengenai APB Desa untuk segera menetapkan APB Desa dengan memperhatikan penggunaan dana desa sesuai ketentuan serta memperhatikan pengalokasian anggaran paling sedikit 8 % untuk penanganan upaya covid di desa,” katanya.
Kemendagri juga melakukan tinjauan langsung ke lapangan di Desa Bojonggede, Kabupaten Bogor, yang dipimpin oleh Kepala subdit wilayah III FPKAD Bina Pemdes Kemendagri Maria Antonia Nine.
Faudah menjelaskan, belanja kegiatan penanganan covid di desa dapat dianggarkan pada sub bidang kesehatan, ketenteraman, ketertiban umum dan perlindungan masayarakat, serta penanggulangan bencana.
Sementara itu, Kepala Desa Bojonggede Dede Melvina mengatakan, penyebaran covid di daerahnya kini telah memasuki minggu kedua. Sejauh ini, 135 jiwa dari 46.500 jumlah penduduk dinyatakan positif, 275 jiwa melakukan isolasi mandiri, 13 orang sembuh. “Seluruhnya bergejala ringan, isolasi mandiri di rumah saja,” kata Dede.
Adapun untuk program vaksinasi, desa tersebut telah melakukan vaksinasi kepada 43.758 jiwa. Vaksin pertama sebanyak 39.819, vaksin kedua 38.944, dan vaksin ketiga atau booster sebanyak 2526.
Ia menjelaskan, satgas covid di desa itu telah melaksanakan kegiatan kesekretariatan dan penanggulanhan. Ada tiga titik pemantauan di desa tersebut. Bojonggede merupakan wilayah yang padat karena terdapat pasar, terminal, dan stasiun yang sangat mungkin tercipta kerumunan. (Ina)