SHNet, Jakarta– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) memperkuat promosi pariwisata dan ekonomi krearif (parekraf) Indonesia di Tiongkok lewat Wonderful Indonesia Sales Mission yang dilaksanakan di Nanjing dan Shanghai.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (26/11/2024), mengatakan kegiatan ini dilaksanakan pada 20 November 2024 di Nanjing dan 24 November 2024 di Shanghai. “Misi penjualan tahap akhir di tahun 2024 ini diharapkan dapat membuahkan hasil yang lebih gemilang diikuti dengan pencapaian target kunjungan wisman asal Tiongkok” ujar Made.
Made menuturkan, hubungan Indonesia-Tiongkok memiliki potensi People to People (P2P) yang besar dan harus dijaga dan didorong, terutama menjelang peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Tiongkok pada tahun 2025.
“Pertumbuhan ekonomi dan bisnis yang sangat pesat menjadikan Tiongkok sebagai salah satu pasar utama yang sangat penting untuk Indonesia dari sisi pariwisata kita. Kemenparekraf menargetkan 14,3 juta kunjungan wisman (wisatawan mancanegara) dari seluruh dunia pada 2024 di mana 1 – 1,5 juta kunjungan diharapkan datang dari wisman Tiongkok,” katanya.
Made menjelaskan potensi ini terlihat dari sumbangan kunjungan wisman asal Tiongkok ke Indonesia yang menempati posisi keempat dengan total kunjungan mencapai 787.024. Bahkan sebelum pandemi, kunjungan wisman Tiongkok tercatat mencapai dua juta kunjungan.
Pada periode Januari hingga September 2024, kunjungan wisman Tiongkok mencapai 935.643 orang dan masih menempati posisi keempat penyumbang wisman terbanyak ke Indonesia setelah Malaysia, Australia, dan Singapura.
Adapun rata-rata lama tinggal (length of stay) wisman Tiongkok di Indonesia berkisar antara delapan hingga 10,71 hari, dengan average spending per arrival (ASPA) menyentuh angka 1.333,11 dolar AS per kunjungan.
“Oleh karena itu, Wonderful Indonesia Sales Mission di Tiongkok ini diharapkan menjadi stimulus tidak hanya bagi wisman Tiongkok agar berkunjung ke Indonesia namun juga stimulus untuk para stakeholder terkait seperti mitra maskapai, agar dapat menambah frekuensi penerbangan langsung dan membuka rute baru dari Tiongkok ke berbagai kota di Indonesia,” kata Made.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I (Asia Pasifik) Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Sindhutrsino, menambahkan berdasarkan data Amadeus, per November 2024, terdapat penerbangan langsung dari 14 kota asal Tiongkok seperti Beijing, Shanghai, Xiamen, Guangzhou, Fuzhou dan Shenzhen ke tiga kota di Indonesia yaitu Denpasar, Jakarta, dan Manado, dengan total seat capacity lebih dari 1,2 juta seats yang dioperasikan oleh 13 maskapai.
“Sales Mission di Kota Nanjing ini juga membawa misi untuk menyambut dibukanya charter flight dengan rute Nanjing–Denpasar, Bali pada Desember 2024 dan diharapkan dapat terus berlanjut hingga menjadi penerbangan reguler,” ujar Wisnu.
Wisnu menuturkan selain bertujuan untuk menawarkan peluang bisnis melalui B2B tabletop meeting antara seller Indonesia dengan buyer Tiongkok secara langsung, kegiatan ini juga menyosialisasikan Indonesia Tourism Update untuk mempromosikan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).
Promosi juga mencakup ajukan kepada wisatawan untuk menambah satu destinasi lain setelah Bali melalui ‘Bali add-on’ destination pada kunjungan berikutnya seperti Labuan Bajo, Mandalika Lombok, Borobudur, Bromo, dan Ijen yang secara akses tergolong mudah dijangkau dari Bali.
“Kehadiran Wonderful Indonesia di Nanjing dan Shanghai kali ini adalah wujud kerja sama dan kolaborasi Kemenparekraf, Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Shanghai, dan Garuda Indonesia Shanghai,” ujarnya.
Misi penjualan ini diikuti oleh 10 industri pemain pasar Tiongkok dari Indonesia yang sudah terlebih dahulu melalui proses kurasi, meliputi travel agent/tour operator, akomodasi/hotel, cruise operator, dan atraksi wisata. Para seller dari Indonesia ini tidak hanya menyiapkan paket wisata akhir tahun 2024 namun juga paket wisata untuk menyambut Chinese New Year 2025 untuk dipromosikan pada kesempatan ini. (Stevani Elisabeth)