Gathering KONI DKI Jakarta
SHNet, JAKARTA– sejumlah kegiatan KONI DKI sudah menghadang di tahun baru 2023 nanti. Utamanya yang paling penting adalah babak prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON).
Babak prakualifikasi PON ini adalah sebagai satu syarat kontingen daerah termasuk DKI untuk mengikuti multi even empat tahunan yang tahu 2024 akan dilangsung di dua provinsi yakni Aceh dan Sumatera Utara.
Kontingen DKI tentunya berhasrat untuk meloloskan sebanyak mungkin nomor pertandingan. Hingga saat ini belum ada perubahan yakni 1033 nomor pertandingan dengan 83 disiplin cabang olahraga (Cabor).
Hidayat Humaid Ketua Umum KONI Provinsi DKI Jakarta tentu menginginkan hasil yang maksimal harus direbut atlet atlet kebanggaan Jakarta.
“Tentu kita ingin meloloskan sebanyak mungkin nomor pertandingan di babak kualifikasi yang mulai bergulir di tahun 2023 nanti,” terang pria yang juga dosen di UNJ ini.
Dengan meloloskan atlet sebanyak banyaknya,. Jelas pria yang disapa bang Dayat, membuka lebar kontingen DKI memperoleh medali emas
“Apabila kita banyak meloloskan atlet dan nomor pertandingan peluang menjadi juara akan terbuka lebar,” jelas Hidayat berbicara di acara Press Gathering KONI DKI bersama wartawan peliput olahraga di sebuah cafe di bilangan Petojo, Jakarta pusat (14/12/2022).
Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua Umum KONI DKI DR Hidayat Humaid dan sejumlah pengurus lainnya.
Untuk memuluskan langkah KONI DKI meloloskan atletnya sebanyak mungkin beriringan dengan nomor pertandingan Bidang Binpres telah merancang sejumlah agenda di tahun 2023 nanti.
“Ada beberapa agenda yang telah kita diskusikan di bidang Binpres utamanya menghadapi babak kualifikasi PON yang digelar di beberapa daerah termasuk di Jakarta. Salah satunya kita mau tak mau mendatangkan pelatih asing di cabang tertentu agar prestasinya bisa terdongkrak. Kalau cabor tersebut kita anggap sudah kuat kita tetap memakai pelatih lokal,” jelas Hidayat.
Selain mendatangkan pelatih asing, kehadiran Bidang IPTEK di KONI DKI tentu dilibatkan. Karena IPTEK lah yang bisa mengukur sejauh mana kemampuan atlet dan tahu apa yang harus dilakukan oleh seorang atlet.
Lebih lanjut Hidayat menegaskan, akan mengirim sejumlah cabor melakukan latih tanding di luar negri.
“Latih tanding melawan atlet asing saya rasa sangat perlu untuk menambah mental bertanding si atlet itu sendiri selain juga menambah jam terbang bertanding. Tapi kalau cabor mendapat lawan tanding yang setimpal di dalam negeri tentu tidak kita kirim ke luar negri,” jelasnya.
Hal lain yang diungkapkan Hidayat demi kebersamaan atlet adalah menggelar pelatda terpadu. “Pelaksanaannya kapan baru akan kita putuskan setelah kita rapatkan. TC terpadu ini amat penting untuk memupuk kebersamaan,” ujarnya.
Diketahui sepanjang 2022 cabor — cabor yang mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) berhasil mendapatkan medali yang maksimal. Tercatat kurang lebih 8090 cabor — cabor meraih juara umum saat Kejurnas. (Non).