SHNet, Jakarta – Madrasah di DKI Jakarta sudah merupakan lembaga pendidikan alternatif pertama .
“Madrasah-madrasah di Jakarta menjadi tumpuan masyarakat. Sekarang ini, ada sekitar 1819 madrasah di Jakarta dan selalu jadi incaran orang tua dalam menyekolahkan anaknya. Banyak lulusan madrasah yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri, contohnya lulusan MAN 21,” ujar Kepala kantor Kementerian Agama DKI Jakarta Dr H. Adib, M.Ag pada pemberian penghargaan Jakarta Madrasah Competition 2024, di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (01/11/2024).
Ia mengatakan, “Kita tentu bersyukur kegiatan Jakarta Madrasah Competition selalu mendapat tempat dari Bank Indonesia (BI). Ini sudah ketiga kalinya”.
Adib berharap, ke depan, Jakarta Madrasah Competition diperluas ke Jabodetabek sehingga jadi ajang nasional.
Menurutnya, kualitas dan mutu madrasah di DKI Jakarta harus dikawal terus. Kantor Kementerian Agama DKI Jakarta dan para penggiat berupaya merawat budaya mutu madrasah. Penjaminan mutu madrasah di DKI Jakarta baik negeri dan swasta menjadikan madrasah yang unggul.
Hal senada juga diutarakan oleh Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. H Abu Rokhmad, M.Ag.
Menurutnya, madrasah sekarang ini sudah menjadi destinasi utama orang tua menyekolahkan anaknya.
“Kita harus jaga kepercayaan masyarakat dengan cara terus berprestasi. Jangan pernah puas untuk mendapatkan prestasi,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia, Eko Adi Irianto mengatakan, Indonesia salah satu negara muslim yang masuk 20 negara ekonomi terbesar dunia. Kekuatan ekonomi Indonesia luar biasa. Sekarang ini Indonesia menempati urutan ke- 16.
“Ekonomi syariah kita punya potensi, tapi belum menjadi yang nomor satu.
Madrasah mendunia sangat cocok untuk bangkitan ekonomi syariah,” ungkap Eko.
Menurutnya, basis dari kemajuan kita adalah ilmu. Semangat menuntut ilmu sampai ke liang lahat.
“Indonesia Sharia Economi Festival (ISEF) kita desain show case ekonomi syariah,” tutup Eko. (Stevani Elisabeth)