SHNet, Nairobi-Ketibaan Presiden RI, Joko Widodo, di Nairobi, Republik Kenya, pukul 15.15 waktu Nairobi, atau 19.15 WIB, Minggu, 20 Agustus 2023, menjadi momen bersejarah menandai dimulainya Kunjungan Kenegaraan RI yang pertama kalinya dilaksanakan, setelah 44 tahun pembukaan hubungan diplomatik kedua negara. Kunjungan juga mengawali rangkaian Kunjungan Presiden RI ke negara-negara di kawasan Afrika.
Di bawah tangga pesawat, Presiden RI disambut oleh Duta Besar RI untuk Republik Kenya, merangkap Republik Uganda, Republik Demokratik Kongo, Republik Federal Somalia, dan Perwakilan Tetap RI untuk UNEP dan UN-Habitat, DR. Mohamad Hery Saripudin beserta istri, dan Atase Pertahanan RI di Pretoria Kol. Mar. Burhanudin beserta istri.
Dari pihak Kenya, Menteri Luar Negeri Republik Kenya, Alfred Mutua, dan Menteri Pertambangan, Ekonomi Biru, dan Kemaritiman Republik Kenya, Salim Mvurya selaku Escort of Honour, hadir menyambut kedatangan Presiden RI. Presiden bersama rombongan terbatas selanjutnya berjalan kaki menuju State Pavillion yang berada di kawasan bandara untuk menandatangani Buku Tamu Kenegaraan.

Dari bandara, Presiden RI bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju hotel tempat bermalam selama kunjungan di Kenya. Setibanya di hotel, Presiden disambut oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dan Kepala Kanselerai KBRI Nairobi, Danny Rahdiansyah.
Diaspora Indonesia di Kenya yang umumnya bekerja pada Organisasi Internasional seperti UNEP, UNHABITAT, IMO, dan perusahaan Indonesia yang telah berinvestasi di Kenya seperti Indomie, juga turut hadir menyambut kedatangan Presiden RI dengan antusias.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri RI dan Menteri Luar Negeri Kenya telah melakukan pertemuan bilateral membahas kerja sama bilateral, termasuk di bidang ekonomi, pendidikan, dan people-to-people contact.
Di Kenya, Presiden RI diagendakan bertemu dengan Presiden Republik Kenya, William Ruto, untuk melaksanakan prosesi resmi Kunjungan Kenegaraan, dan menggelar pertemuan bilateral guna peningkatan hubungan dan kerja sama antara kedua negara. (sur)