20 April 2024
HomeBeritaKesraPentingnya Pendidikan Seksual Sejak Dini

Pentingnya Pendidikan Seksual Sejak Dini

SHNet, Jakarta- Penyebaran informasi yang cepat serta pemanfaatan teknologi memberikan kemudahan dalam kehidupan saat ini. Namun di balik itu terdapat bahaya kejahatan cyber seperti predator anak di internet hingga child grooming yang bisa terjadi karena kurangnya pendidikan mengenai seksual sejak dini.

“Sebagai orang Indonesia kita jarang diajarkan pendidikan seksual sejak dini karena ngomongin seksual itu hanya ketika akan menikah saja,” kata CEO The F People, Rachel Octavia saat webinar Literasi Digital wilayah Jawa Barat I, Kabupaten Majalengka, Jum’at (11/6/2021).

Padahal kalau sudah mengajarkan pendidikan seksual sejak dini, maka anak tahu bahwa ada yang tidak boleh. Nah karena anak tidak tahu jadi anak diam aja. Membantu untuk menghetikan agar tidak terjadi berbagai kekerasan seksual termasuk di ranah online, maka pendidikan seksual sejak dini bisa jadi salah satu pencegahan.

Pendidikan seksual sejak dini ini akan memberikan pemahaman tentang pendidikan seksual yang tepat, mengenai konsep tubuh bahwa anak punya otoritas atas tubuhnya dan orang lain. Bahkan orang tua sekalipun tidak boleh menyentuh apalagi meraba badan mereka tanpa izin. Anak-anak juga selalu punya hak untuk menolak hal-hal yang membuat mereka tidak nyaman.

Termasuk yang terjadi saat ini ada tindakan child grooming, yaitu sebuah upaya orang dewasa untuk membangun hubungan, kepercayaan, dan ikatan emosional dengan seorang anak atau remaja sehingga mereka dapat memanipulasi atau mengekspploitasi bahkan melecehkan korban.

“Di ranah digital ini termasuk juga memperhatikan anggota tubuh dan mendokumentasikan serta mendistribusikannya,” kata Rachel.

Nah berkaitan dengan itu, kekerasan seksual digital menurut Komnas Perempuan ada banyak jenisnya. Di antaranya cyber hacking melakukan peretasan dengan tujuan mendapatkan informasi, bahkan stalking atau menguntit, hingga cyber harassement yang berkaitan dengan perundungan sosial dengan komentar negatif, dan banyak jenis lainnya.

“Hati-hati mengunggah foto, menurut saya apapun yang kita unggah bisa di screen capture jadi yang namanya digital profile disalah gunakan. Bahkan google pun tahu aktivitas kita, akhirnya kalau ada orang yang mau berlaku jahat dengan kita bisa,” tutur Rachel lagi. (Stevani Elisabeth)

ARTIKEL TERKAIT

TERBARU