Oleh: M. Nigara
KAMIS (16/3/2023), tepat di hari lahirnya Profesor Zainudin Amali (61), menyerahkan tugasnya sebagai Menpora 2019-2023, kepada Prof. Muhajir Effendy MAP. Acara di Wisma Kemenpora, Senayan, Jakarta, berlangsung sederhana, tapi sangat meriah.
Prof. Muhajir Effendi MAP, yang juga Menko PMK, ditugaskan oleh Presiden Jokowi menjadi Pelaksana Tugas Menpora. Pasti tidak mudah, karena di depan mata, tepatnya Mei 2023, Seag, Kamboja dan Piala Dunia U20, akan bergulir. Selain itu, masih seabreg program yang harus dihadapi.
Meski demikian, mantan rektor UMM 2000-2016 itu in syaa Allah tidak akan mengalami kesulitan berarti, karena Kemenpora sendiri berada di bawah koordinasinya. Dan Menpora ZA sendiri berulangkali memyelaraskan kerjanya dengan Menko PMK.
Olahraga dan Wartawan
Seperti juga ZA, Prof Muhajir tidak memiliki basis olahraga yang dominan, tetapi plt. Menpora ini bukan orang asing dalam dunia olahraga. Sejak 1975 hingga awal 1980an, Muhajir yang lahir di Madiun, 29 Juli 1956 sudah aktif di perguruan silat Tapak Suci, besutan PP. Muhammadiyah.
Muhajir juga hingga hari ini, masih aktif berolahraga fisik lainnya. Pernah, saat berkunjung ke Timika dan Jayapura, menjelang PON lalu, Muhajir tak sungkan ikut berlari mengelilingi trek stadion, padahal cuaca sangat panas. Dan, tanpa mengganti kostum.
“Itu luar biasa, saya saja tidak berani melakukannya karena suhu yang panas,” puji Prof ZA, saat berbincang setelah acara Sertijab.
Masih di dunia olahraga, tahun 2010-2014, Muhajir dipercaya untuk menjadi Pembina BAPOMI (Badan Pembina Olahraga Mahasiswa).
Yang lebih istinewa, mantan Mendikbud (2014-2019) ini pernah ingin membangun Stadion di Malang, jauh sebelum Stadion Kanjuruhan berdiri. “Waktu itu, UMM punya uang yang lumayan,” kisahnya saat SEAG di Manila 2019.
Sekali lagi, hal itu membuktikan bahwa suami dari Suryan Widati, sangat tidak asing dengan dunia olahraga. Alasan mengapa Muhajir ingin seksli membangun stadion, karena Arema punya fans sangat luar biasa dan stadionnya tidak representatif. “Tapi, saya takut juga, akhirnya saya batalkan, ” katanya lagi sambil tertawa.
Yang menarik juga, Plt. Menpora yang Menko PMK ini juga pernah jadi wartawan. “Waktu susah dan masih jadi mahasiswa, saya juga pernah jadi wartawan,” jelasnya saat berkunjung ke Media Center, Kemenpora. Maka tak heran jika PWI Malang 2008-2011 memintanya untuk menjadi Dewan Penasehat.
Selamat datang Prof Muhajir, meski hanya menjadi pelaksana tugas, namun kita berharap dunia olahraga nasional bisa disentuh dengan baik. Dan, semoga dunia olahraga yang sudah diurus dengan baik dan benar oleh Prof Zainudin Amali, bisa menjadi lebih baik. Aamiin ya Rabb…
Penulis, M. Nigara, Wartawan Olahraga Senior
Staf Khusus Menpora